Home » Archives for Januari 2017
Selasa, 10 Januari 2017
Minggu, 08 Januari 2017
SURAT UNTUK JOKOWI YANG SERAMPANGAN KELOLA NEGARA
03.34 Islam Damai
Sabtu, 07 Januari 2017
Puisi Islam: HANYA SATU NYAWA
21.47 Islam Damai
Inilah Struktur Koperasi Ummat, Koperasi 212
06.50 Islam Damai
Jumat, 06 Januari 2017
MENJADI BISNIS MILIARAN DOLAR, KANKER TERNYATA BUKAN PENYAKIT
19.51 Islam Damai
Kamis, 05 Januari 2017
Kisah: MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT
23.32 Islam Damai
5 Hal Yang Mesti DiSEGERAKAN, JANGAN DITUNDA-TUNDA
05.27 Islam Damai
Rabu, 04 Januari 2017
Aku Pemuda Dalam Kemaksiatan
14.03 Islam Damai
Nasihat Syaikh Sholeh Al-Hudaitsi -hafizhahullah
Pertanyaan:
"Wahai syaikh...
Aku adalah seorang pemuda yang berulang kali jatuh dalam maksiat. Berulang kali aku bangkit, namun berulang kali pula aku terjatuh.Aku takut bila usiaku ditutup dengan su'ul khotimah.
Sebagai tambahan informasi, dulu aku selalu menghadiri majelis ilmu. Namun karena kondisiku, kuputuskan untuk menjauhi majelis ilmu. Aku merasa diriku kotor dan tak pantas duduk di majelis ilmu.
Apa nasehatmu untukku wahai syaikh..?
Semoga Allah membalas kebaikanmu...."
Jawaban:
Ya Abdallah... (Wahai hamba Allah...)
Semoga Allah membimbing langkahmu dan juga langkahku..
(.... Jeda tangis....)
Seberapa jauhkah dirimu....?
(.... Jeda tangis....)
Seberapa jauhkan dirimu....?
Ingatlah....
Sejauh apapun dirimu, Dia tetap memanggilmu sebagai hamba...
(....jeda tangis...)
Kembalilah ya Abdallah...
.قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah: _"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_(QS. Az Zumar: 53)
Sambutlah ya Abdallah...
Dia memanggil diriku dan dirimu untuk kembali...
Kembalilah sebelum terlambat...
Ya Abdallah....
Kuwasiatkan kepadamu untuk memohon pertolongan kepada Allah. Karena tak ada yang bisa mengangkatmu dari keterpurukan ini kecuali Allah...
Kemudian ingatlah...Bahwa Dia mengawasimu setiap saat..
Saat engkau menutup semua celah agar lolos dari penglihatan manusia, kemudian engkau bermaksiat pada-Nya, maka saat itu engkau telah merendahkan penglihatan-Nya..
(..... Jeda tangis....)
Ya Abdallah...
Jangan tertipu dengan masa mudamu...
Kematian tidak mengenal usia..Di sisa usia yang ada, perbaikilah hubunganmu dengan Allah...
Demi Allah..
Adapun perasaan malumu untuk untuk datang ke majelis ilmu, maka buanglah jauh-jauh perasaan itu. Bila taubatmu jujur, maka Allah sendiri yang akan memuliakanmu.
Ya Abdallah...
Andai seluruh penduduk dunia menghinakanmu, maka itu tidak akan mencelakakanmu bila pemilik dunia mencintaimu, begitu juga sebaliknya..Sebesar apapun dosamu, jangan sampai menghalangimu datang ke majelis ilmu.
*Datangilah majelis ilmu....Karena boleh jadi disana ada mutiara hikmah yang disampaikan oleh lisan-lisan yang tulus, lalu mutiara hikmah itu menjadi sebab engkau menemukan jalan kembali.*
Ya Abdallah...
Kuatkan azammu....Bila engkau telah mengayuhkan kakimu di jalan hidayah, maka berlalulah...
Jangan pernah menoleh ke belakang...
Jangan kau hiraukan apa kata manusia tentangmu...
Ya Abdallah...Antara engkau dan Allah tidak ada hubungan nasab kecuali amal sholeh, maka perbaguslah amalmu...
(...syaikh berhenti karena tak kuasa menahan tangis....)
-Selesai-
____________
Ustadz Aan Chandra Tholib -hafidzahullah-
Madinah 26 Jumada Al-Awwal 1438 H.
Cara Cepat Mengetahui Halaman Juz Dalam Al-Quran
03.12 Islam Damai
CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN
Kita ketahui kitab Al-Qur'an cukup tebal. Jika kita sedang membaca Al-Qur'an setiap hari dan perlu mencari Juz tertentu, maka utk membuka lembaran halaman demi halaman akan makan waktu, sedangkan kita maunya cepet ketemu, Juz ke sekian berada di halaman berapa...
Ini dia cara mudah dan cepat untuk mencari halaman Surat dalam Al-Qur'an..!!!
Al-Qur'an merupakan warisan Rasulullah Saw buat kita semua sbg umatnya. Ada 2 (dua) benda yg Nabi Muhammad Saw tinggalkan buat kita, yaitu Al-Qur'an dan juga As-Sunnah (Hadits) utk kita amalkan.
Pahala paling nikmat adalah melalui pembacaan Al-Qur'an, karena utk setiap huruf yg kita baca akan diberikan 10 pahala. Tambahan pula Al-Qur'an adalah kalam Allah (datang dari Allah sendiri bukan diciptakan manusia). !
Tips yg ingin kita share ini adalah cara mudah utk mencari Halaman Pertama Surat setiap Juz Al-Qur'an.
Memang menakjubkan karena hanya dengan menggunakan formula matematik yg sederhana, kita bisa tahu halaman pertama surat untuk setiap juz Al-Quran.
Mari kita coba sama-sama...
Contoh 1:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 5 itu berada di halaman berapa?
Caranya :
5-1 = 4;
Hasilnya (4 perlu dikalikan dengan 2 jadi 4 x 2 = 8);
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi; Jadi, juz 5 berada pada halaman 82.
Sekarang lihat pada Al-Qur'an, betulkah Juz 5 itu berada pada halaman 82? Ternyata betul ! Menarik bukan?
Contoh 2:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 10 itu berada di halaman berapa?
Caranya :
10-1 = 9,
Hasilnya (9 perlu dikalikan dengan 2 jadi 9 x 2 = 18).
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi. Jadi, juz10 berada pada halaman 182.
Contoh 3:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 23 di halaman berapa?
Caranya :
23-1 = 22;
Hasilnya (22 perlu dikalikan dengan 2 jadi 22 x 2 = 44)
Letakkan angka 2 setelah jawaban tsb. Jadi, juz 23 berada pada halaman 442.
Subhanallah, menakjubkan bukan?
Mari kita sama2 bagikan INFO PENTING INI kepada saudara2 seiman.
Selasa, 03 Januari 2017
Kisah Nyata Aisyah Tergoda Penampilan Islami
22.23 Islam Damai
Semoga kisah ini membuka mata hati kita dan pengetahuan kita tentang ajaran yang menyimpang, khususnya Syiah di Indonesia. Share dan sebarkan kawan! JANGAN DIABAIKAN karena tentu kita berharap kepada Allah agar Indonesia tidak menjadi "sarang besar" penganut syiah yang sesat. Kita berharap kisah seperti ini mampu membendung laju mereka dan membuka wawasan kita semua agar sadar bahayanya paham syiah.
Berikut Kisah nyata wanita yang bernama Aisyah ini terjadi di kota Medan, tentang Pemahaman Syiah.
Sebelum Aisyah pergi ke masjid untuk mengisi kajian ibu-ibu dekat rumah, dia menyempatkan untuk mampir dulu ke rumah sepupu karena ingin mengambil kitab Fiqih Sunnah yang beberapa hari lalu dipinjamkan kepada sepupunya karena Aisyah akan membawanya ke pengajian.
Ternyata di rumah sepupunya sedang ada tamu yang penampilannya sangat islami, Kemudian Aisyah bertanya kepada sepupunya.
Siapa mereka?
Sepupunya menjawab: Mereka itu temanku sewaktu SMA. Kemudian Aisyah memuji penampilan mereka yang sangat Islami, dia berkata: "nah begitu dong kamu seharusnya, pakai pakaian yang tertutup (jilbab besar)".
Sepupunya menimpali: "Tapi pemahaman mereka beda dengan pemahamanmu yang kau ajarkan padaku Aisyah."
Aisyah pun bertanya: "Memang bagaimana perbedaannya?"
Sepupunya menjawab: "Lebih baik kau bicara sendiri dengan mereka."
Aisyah menjawab: "Tapi aku sedang ada pengajian."
Sepupunya berkata: "Sebentar saja, setidaknya kau bisa mengetahui perbedaan pemahamanmu dengan mereka."
Baiklah kata Aisyah.
Kemudian Aisyah ikut duduk di ruang tamu dengan mereka dan mengucapkan salam.
Setelah ngobrol beberapa waktu, Aisyah sudah bisa memastikan bahwa mereka ini adalah wanita-wanita Syiah.
Lalu Aisyah beranikan diri untuk bertanya: Kalian penganut syiah?
Si tamu pun menjawab: Benar.
Aisyah berkata: Subhanallah, sungguh indah penampilan wanita-wanita Syiah..
Si tamu pun tertawa ringan dan berkata: Terima kasih tapi memang beginilah kami di ajarkan dan kami kemari pun dengan tujuan mengajak teman kami ini (sepupu Aisyah) untuk ikut dalam pengajian kami. Jika mbak Aisyah ingin ikut juga, mari sama-sama.
Aisyah menjawab: Aisyah tertarik sekali ukht, tapi Aisyah sekarang sedang ada keperluan. Bagaimana kalau nanti malam kalian sempatkan datang ke rumah Aisyah untuk mendakwahi Aisyah dan keluarga Aisyah tentang ajaran yang kalian anut, apa kalian punya waktu?
Si tamu pun berkata: Tentu, tentu kami akan datang.
Aisyah mengatakan: Alhamdulillah, nanti Husna (sepupunya) akan menemani kalian, rumah Aisyah dekat dari sini kok.
Kemudian Aisyah pamit, sepupunya mengantarkan ke depan pagar dan bertanya: Aku gak ngerti aisyah, untuk apa kami ke rumahmu?
Aisyah menjawab: Nanti kau akan tau Husna
Sepupunya membalas: Duh syah, jangan gitu, bilang aja..
Aisyah: Mereka sedang berniat untuk mensyiahkanmu Husna, sementara sudah pernah kukatakan bahwa Syiah itu jauh dari Islam.
Maka nanti malam in sya Allah kita yang akan mengembalikan pemahaman mereka ke pemahaman yang benar, in sya Allah.
Setelah selesai shalat Isya' beberapa menit kemudian datanglah mereka ke rumah Aisyah. Tapi Aisyah melihat mereka bersama seorang lelaki dan penampilannya juga luar biasa islaminya, berjubah putih dan imamah hitam.
Aisyah senyum saja dan sudah tau bahwa ini lah orang yang akan mereka andalkan dalam mendakwahi Aisyah sekeluarga.
Wanita-wanita itu memberi salam dan Aisyah menjawab salam mereka dengan senyum tapi Aisyah tidak langsung mempersilahkan mereka masuk rumah.
Aisyah berkata: afwan ukht, tunggu dulu, sebelum masuk rumah, Aisyah harus minta izin dulu pada mahram Aisyah, sebab kalian membawa seorang lelaki.
Mereka mengangguk saja dan tersenyum manis.
Aisyah bertanya pada abangnya: Bang, apakah laki-laki ini boleh masuk?
Abang Aisyah menjawab: Boleh.. biar abang yang menemani kalian. Kemudian masuklah mereka semua, dan memperkenalkan laki-laki yang ada bersama mereka, ternyata benar bahwa laki-laki itu yang membimbing mereka dan yang mengisi dakwah di pengajian mereka.
Singkat cerita, setelah basa-basi selama 3-4 menit maka dakwah mereka pun di mulai.
Salah seorang tamu tadi bertanya: Mbak Aisyah nama lengkapnya siapa?
Aisyah menjawab: Aisyah bintu Umar al Muhsin bin Abdul Rahman Salsabila, kenapa ya ukhty?
Si tamu: Wow panjang juga ya hehe.. oh enggak hanya kami ingin memanggil mbak dengan nama yang lain, bagaimana jika kami panggil dengan Salsa saja?
Aisyah sudah menyadari bahwa mereka tidak akan suka dengan nama Aisyah, sebab serupa dengan nama istri Rasulullah, dan mereka sangat benci kepada ummul mukminin Aisyah.. na'udzu billah min dzalik
Aisyah pun tersemnyum dan berkata: Boleh juga, tapi boleh tau alasannya apa ya ukht?
Si tamu: Kami tidak menyukai nama itu sebab .......... (dia cerita cukup panjang dan intinya menjelek-njelekkan ummul mukminin Aisyah).
Tiba-tiba si laki-laki (ustadz Syiah) yang mereka ajak itu angkat suara.
Ustadz Syiah itu berkata: Aisyah itu adalah pendusta dan pezina, semoga Allah membakarnya di neraka.
Mendengar ucapan orang bodoh ini mata Aisyah spontan tertutup dan hati aisyah terasa bergetar.. kemudian Aisyah menundukkan kepala dan mengucap istighfar, dan memohon pada Allah agar dikuatkan mendengar fitnah keji dari mulut-mulut yang masih jahil, kemudian setelah tenang, Aisyah angkat kepala dan senyum pada mereka dan membuat situasi seolah-olah Aisyah tidak tau tentang hal itu.
Aisyah berkata: Masya Allah, benarkah begitu ustadz?
Ustadz Syiah menjawab: Benar, dialah penyebab wafatnya rasulullah, dia yang meracuni rasulullah hingga wafat.. semoga laknat selalu menyertainya.
Air mata aisyah menetes mendengar ucapan orang ini, dalam hatinya bagai tersayat-sayat.. seorang ibu dihina di depan anak-anaknya, rasanya ingin melemparkan gelas ini ke wajahnya. Aisyah pun melihat abangnya sudah mengenggam kedua tangannya dan menahan amarah. Namun sebelumnya Aisyah sudah mengiingatkan kepada abangnya bahwa diskusi ini tentu akan membuat hati panas.
Aisyah pun menimpali: Astaghfirullah, sehebat itukah fitnahnya?
Si tamu wanita menjawab: Kok fitnah mbak? itu nyatanya, nih kami bawa kitab tafsir Al Ayyasyi (kitab Syiah) didalamnya terdapat bukti, bahkan Abdullah bin Abbas mengatakan Aisyah adalah seorang pelacur, ini ada kitabnya.
Dia keluarkan kitab tapi Aisyah lupa nama kitabnya, ma'rifat rijal kalau Aisyah tidak salah ingat. DanAisyah melihat memang isinya benar seperti yang mereka ucapkan.
Singkat cerita, mereka terus menghina Aisyah dan para sahabat, sampai telinga ini seperti sudah bengkak.
Akhirnya Aisyah tidak tahan dan berkata pada mereka: Sebentar ustadz, Aisyah mau ambil kitab Syiah punya Aisyah, ada yang ingin Aisyah tanyakan mengenai isinya.
Ustadz Syiah menjawab: Silahkan.
Aisyah sudah siapkan satu soal yang akan menunjukkan jati diri mereka, apakah mereka orang yang cerdas atau cuma bisa ngomong besar.
Dan pertanyaan ini juga pernah ditanyakan oleh syaikh Adnan kepada seorang syaikh Syiah, tapi syaikh Syiah malah bingung menjawabnya.
Aisyah berkata sambil menyodorkan kitabnya: Nih dia kitabnya.
Ustadz Syiah: Oh saya juga punya itu, Al Ghaibah, kebetulan saya bawa hehe.
Aisyah berkata: Oh iya, kebetulan..
Si tamu wanita berkata: Hehe, Allah memudahkan urusan kita hari ini.
Aisyah tersenyum ringan melihat tingkah laku mereka.
Aisyah berkata: Begini ustadz, di dalam kitab ini disebutkan tentang beberapa wasiat rasul kepada imam ali, benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Halaman berapa?
Aisyah: 150 no 111
Ustadz Syiah: Sebentar saya lihat. Ya, benar, lalu apa yang ingin ditanyakan dari wasiat yg mulia ini?
Aisyah: Masih berlakukah wasiat ini ustadz?
Ustazd Syiah: Tentu, sampai hari kiamat.
Aisyah: Di dalam kitab ini rasul berwasiat
"Yaa 'Aliy anta washiyyi 'ala ahli baiti hayyihim wa mayyitihim wa 'ala nisa-i. fa man tsabbattuha laqiyatniy ghadan, wa man tholaqtuha fa ana bari'un minha".
Ustadz Syiah hanya bergumam
Aisyah: Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Bagaimana kamu mengartikan kalimat wasiat itu.
Aisyah: Isi wasiat ini adalah
"wahai 'Ali engkau adalah washiy ahlul baitku (penjaga ahlul baitku) baik mereka yang masih hidup maupun yg sudah wafat, dan juga ISTRI-ISTRIKU. Siapa diantara mereka yang aku pertahankan, maka dia akan berjumpa denganku kelak. Dan barang siapa yang aku ceraikan, maka aku berlepas diri darinya, ia tidak akan melihatku dan aku tidak akan melihatnya di padang mahsyar."
Benarkah ini ustadz?
Ustadz Syiah: Benar ini wasiatnya.
Aisyah: Yang ingin saya tanyakan, apakah Aisyah istri Rasulullah itu pernah dicerai oleh Rasulullah?
Ustadz Syiah begumam dan berkata: Tidak..
Aisyah: Apakah Aisyah di pertahankan Rasulullah sampai Rasulullah wafat?
Ustadz Syiah: Ya benar.
Aisyah: Lalu kenapa tadi ustadz bilang Aisyah itu masuk neraka sedangkan dalam wasiat ini Aisyah tergolong orang yang masuk surga??
Ustadz Syiah: Bukan seperti itu maksud dari wasiat ini mbak Salsa.
Aisyah tersenyum melihat tingkah si ustadz dan Aisyah melirik kedua wanita syiah tadi yang mulai hilang senyumannya.
Aisyah: Entahlah ustadz tapi inilah isi dari kitab Syiah dan ini adalah wasiat dari Rasulullah, berarti wasiat ini tidak lagi dianggap oleh orang Syiah sendiri ya ustadz?
Ustadz Syiah: Oooh tidak begitu tapi,, tapi bukan begitu cara menafsirkannya.
Dan akhirnya dia menjelaskan tentang penafsirannya tapi sedikitpun tidak masuk akal bahkan kedua wanita syiah itu sendiri pun terlihat bingung mendengar penjelasan si Ustadz Syiah.
Abang Aisyah pun berkata: Ustadz, saya tidak faham dengan penjelasan antum, mohon diulangi ustadz.
Ustadz Syiah tersebut mulai gelisah.
Ustadz Syiah: Begini, intinya hadits wasiat ini dinilai oleh ahli ilmu hadits Syiah dan tentunya berdasarkan ilmu hadits Syiah adalah lemah sekali bahkan sampai derajat palsu.
Aisyah berkata dalam hati: Wah ini ustadz mulai aneh. tadi katanya wasiat ini masih berlaku sampai hari kiamat, sekarang menyatakannya sebagai hadits palsu.
Aisyah diam beberapa saat memikirkan bagaimana cara membuat orang ini terdiam dan malu karena pendapatnya sendiri.
Aisyah: Sudah-sudah, cukup, mungkin ini terlalu rumit pertanyaannya, nih ada pertanyaan lagi ustadz.
Seperti yang pernah saya dengar bahwa Syiah menganggap bahwa Ali lah yg seharusnya menjadi khalifah setelah wafatnya Rasulullah, apakah benar?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tapi Abu Bakar rakus akan kekuasaan sampai-sampai dia berbuat kezaliman dan makar yang besar, diikuti pula oleh Umar dan Utsman.
Aisyah: Apakah ada dalil yang menunjukkan Ali sebagai orang yang dipilih Rasul menjadi khalifah sesudah wafatnya beliau?
Ustadz Syiah: Tentu ada, hadits Ghadir Khum , ketika Nabi sedang menunaikan haji wada' disertai beberapa orang sahabat besar, Nabi berkata kepada Buraidah: "Hai Buraidah barangsiapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.."
Aisyah: Ustadz, kalau saya tidak mengamalkan dan sengaja menolak apa yang diperintahkan Nabi, kira-kira apa hukuman buat saya ustadz?
Ustadz Syiah: Mbak Salsabila bisa dihukumi kafir karena mendustakan Nabi.
Aisyah: Astaghfirullah, berarti imam Ali pun telah kafir dalam hal ini ustadz, sebab dia tidak mengindahkan perintah Nabi, jika memang ini dalil yang menunjukkan Ali sebagai khalifah, bahkan imam Ali membai'at Abu Bakar, maka Abu Bakar pun di hukumi kafir, begitu juga Umar, dan semua sahabat yang menyaksikan ketika itu semuanya kafir, sebab yang menjadi pesan Rasul adalah man kuntu maulahu fa 'Aliyyun maulahu, siapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin.
Benarkah begitu ustadz? Atau haditsnya palsu juga?
Ustadz Syiah: Hmmmm.. Haditsnya shahih.. tapi bukan begitu juga maksudnya.
Aisyah: Tapi tunggu ustadz, sebelum ustadz jelaskan maksudnya saya pengen tanya lagi biar kelar. Apakah setelah imam Ali yang akan menjadi khalifah adalah anaknya Al Hasan?
Ustadz Syiah: Ya benar sekali, tidak bisa dipungkiri.
Aisyah: Ada dalilnya? Shahih apa tidak?
Ustadz Syiah: Ada, shahih jiddan (sekali).
Aisyah: Bagaimana bunyinya?
Ustadz Syiah: Wahai Ali engkau adalah khalifahku untuk umatku sepeninggalku, maka jika telah dekat kewafatanmu maka serahkanlah kepada anakku Al Hasan,,
hadits ini cukup panjang menjelaskan tentang 12 imam.
Aisyah: Ustadz coba lihat kembali kitab Al Ghaibah yang berisi tentang wasiat Rasul tadi. Tidakkah isinya sama dengan yg baru saja ustadz sebutkan?
Ustadz Syiah: Sebentar.. oh iya sama.
Aisyah: Bukankah tadi saat kita membahas tentang keberadaan Aisyah di sorga, ustadz katakan hadits ini palsu?, tapi sekarang saat membahas tentang dalil kekhalifahan Ali dan Hasan malah ustadz berbalik mengatakan hadits ini shahih jiddan???
Ustadz Syiah pun diam seribu bahasa. Aisyah melihat raut ustadz berubah dari biasanya, mau senyum tapi tanggung, mau pulang tapi malu.
Aisyah: Ustadz, saya pernah dengar dari teman-teman saya bahwa Syiah itu suka bertaqiyah. Apakah ini bagian dari taqiyah itu?
Abang Aisyah: Hahahaha.. ustadz, akuilah bahwa Aisyah radhiyallahu 'anha adalah penghuni surga, Abu bakar adalah khalifah pertama, Umar kedua, Utsman ketiga,dan Ali keempat,
kita semua mencintai ahlul bait ustadz, Ali juga setia kepada kepemimpinan Abu bakar, Umar dan Utsman. Dan Ali sangat mencintai ketiga sahabatnya, bahkan sampai-sampai nama anak-anak Ali dari istrinya yang lain (selain Fathimah) diberi nama Abu Bakar, Umar & Utsman ... Apakah ustadz mau menafikan itu semua?
Ustadz Syiah: Hmmmmm.. sebaiknya kami pulang saja.
Aisyah: Tunggu ustadz, ustadz belum menjawab pertanyaan kami.
Ustadz Syiah: Sepertinya kalian sudah tau semua.
Aisyah: Oh berarti ustadz mengakui kebenaran ini?
Ustadz Syiah: Allahu a'lam, saya permisi dulu.
Husna (sepupu Aisyah): Bagaimana dengan kalian(kedua wanita syiah)?
Salah satu dari wanita Syiah angkat bicara: "Saya akan kembali lagi besok kesini dan saya harap Husna mau menemani saya"
Ustadz Syiah: Baiklah kalau begitu kalian tinggal disini dan saya pamit.
Wassalamu 'alaikum..
Kami: Wa'alaikumussalam warahmatullah.
Sumber: Status FB Aisyah Salsabila
Semoga bermanfaat
BELAJAR DARI SOSOK TANGGUH MUHAMMAD Sallalahu 'Alaihi Wasallam
03.28 Islam Damai
Lahir ke dunia langsung menyandang status yatim. Usia 6 tahun menjadi seorang yatim piatu. Hanya 2 tahun dalam pengasuhan sang kakek, di usia 8 tahun kakek yang menyayanginya pun meninggalkan dirinya untuk selamanya. Semenjak itu diasuh pamannya yang hidupnya sederhana.
Tak lahir dalam gelimang harta dan fasilitas tak lantas menghalanginya menjadi sosok sukses di usia muda. Bukti kesuksesan buah dari karakter, akhlak dan skillnya adalah di usia 25 tahun ia mampu memberikan mahar untuk calon mempelainya sebanyak 20 ekor unta (senilai 400 juta rupiah) ditambah 1,5 kg emas (825 juta). Total 1.225.000.000,00 bila dirupiahkan. Pernahkan kita mengetahui seorang lelaki memberikan mahar senilai itu, bahkan di zaman sekarang?
Menginjak usia 37 tahun ia telah mencapai kebebasan finansial. Hal ini membuatnya memiliki waktu untuk menyepi memikirkan kondisi masyarakatnya yang hidup dalam kejahiliyahan. sampai turunnya risalah Allah kepadanya. Kemapanan tak lantas membuat ia terlena dan egois memikirkan diri sendiri dan keluarganya. Berat terasa olehnya penderitaan masyarakatnya, sangat menginginkan keselamatan bagi mereka.
Itulah hikmah kesulitan-kesulitan yang dialami sedari hari kelahirannya. Allah siapkan ia menjadi sosok tangguh pemimpin ummat. benarlah adagium; pelaut tangguh tak lahir di lautan yang tenang. Tempaan kesulitan membentuk karakter, akhlak, dan skillnya.
Banyak dari kita yang memulai kehidupan dalam kondisi yang lebih baik daripada yang dialaminya. Namun, sebesar apa kontribusi kita dalam mengentaskan penderitaan saudara-saudara kita? Apakah kenyamanan dan kemapanan kita menutup mata dan telinga dari menginginkan keselamatan dunia-akhirat bagi saudara-saudara kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk agama ini, untuk ummat ini? Perjuangan apa yang sudah kita lakukan untuk menciptakan kondisi lebih baik di sekitar kita?
Jaminan Surga pun tak mengurangi kepedulian pada ummatnya. Hal itu dibuktikan dengan kenyataan di akhir hayatnya bahwa; setiap Nabi dan Rasul diperkenankan Allah mengangkat sebuah doa yang tak akan ditolak oleh Allah, tetapi ia simpan doa itu kelak untuk ummatnya di Akhirat. Itulah permohonan syafaat darinya pada Allah untuk kita ummatnya.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَد
Salam FULL Semangat...!!!
Erwan Wahyu Wibowo
Minggu, 01 Januari 2017
Yang Langka Itu
21.31 Islam Damai
L A N G K A
Yang Langka Itu
Istri yg tunduk patuh pada suami, yg senantiasa berseri2 saat dipandang , yg ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pd ridha suaminya.
Yang Langka Itu
Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jika menyuruh ini itu krn tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah² yg masih kecil. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thdp istrinya yg kelelahan.
Yang Langka Itu
Anak lelaki... yang sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak²nya. Yang sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya._
Yang Langka Itu
Orang tua... yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kpd perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya._
Yang Langka Itu
Seorang ibu... Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya. Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pd anak²nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengaminkan do'anya._
Yang Langka Itu
Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya._
Yang Langka Itu
Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. yang saling memaklumi jika hal² di atas lupa atau lalai dilakukan sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada di antara mereka.
Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan² mereka.
Semoga kita dapat menjadi kelompok yg LANGKA tsb... aamiin....
LPJ KEHIDUPAN | ONE DAY ONE HADITS
19.26 Islam Damai
Diriwayatkan dari Abud Darda' RA, Rasul ﷺ bersabda :
لَنْ تَزُولَ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاهُ، وَعَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ، وَفِيمَا أَنْفَقَهُ
"Tidak tergelincir kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal: Umurnya; dihabiskan untuk apa, Waktu mudanya; digunakan untuk apa, Hartanya; darimana dia mendapatkan dan dibelanjakan untuk apa saja" [HR Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir]
_Catatan Saudaraku_
Hari berganti hari, pekanpun silih berganti, hingga pergantian bulan demi bulan telah mengantarkan kita ke penghujung tahun ini tanpa terasa. Kadang kita merasa setahun bagaikan enam bulan dan satu bulan bagaikan lima belas hari. Sering kita lihat orang yang dulunya masih anak-anak sekarang sudah punya anak bahkan banyak anak dan kita tidak tersadar kalau sudah lanjut usia.
Sadarkah kita bahwa semakin dekatnya satu waktu ke waktu, tahun ke tahun berikutnya merupakan salah satu dari tanda –tanda dekatnya kiamat yang disabdakan Rasul SAW dalam hadits berikut:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْكَذِبُ وَيَتَقَارَبَ الْأَسْوَاقُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ
"Kiamat tidak akan terjadi sampai fitnah semakin tampak, kedustaan semakin merebak, pasar-pasar semakin berdekatan dan zaman (waktu) semakin berdekatan (terasa cepat )." [HR Ahmad]
Tidak hanya berdekatannya waktu, tanda berikutnya sudah tampak nyata, yairu fitnah dan kedustaan semakin tampak. Fitnah dan kedustaan semakin merebak di dunia maya dengan merebaknya media sosial yang didukung dengan cepatnya pertumbuhan teknologi dan produksi smartphone sehingga kita tidak tau mana yang jujur mana yang bohong. Boleh jadi yang bohong lebih banyak tersebar beritanya sehingga kitapun menganggapnya sebagai sebuah kebenaran.
Begitu pula tanda selanjutnya yaitu pasar semakin berdekatan. Kini kita sudah tiba di zaman dimana pasar sangat berdekatan dengan semakin merebaknya pasar-pasar retail modern hingga beberapa meter saja sudah ditemukan minimarket berjejer dengan rivalnya. Bahkan saking dari dekatnya, kini orang kalau mau belanja tidak perlu keluar rumah cukup nyalakan hape pintar dan melakukan belanja online dari layar Hpnya.
Lalu kalau kita tahu pergantian tahun semakin mendekatkan kita kepada kiamat masih pantaskah kita bergembira dan ber-telolet ria? Tiadalah pergantian tahun melainkan tanda kebesaran Allah yang seharusnya kita semakin takut untuk bermaksiat kepada-Nya. Allah SWT berfirman :
إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ
Sesungguhnya pada malam dan siang yang silih berganti, dan pada segala yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, terdapat ada tanda-tanda (kebesaran Allah) Bagi mereka yang bertaqwa. [QS Yunus:6]
Di lain sisi, Hidup yang kita jalani tiada lain adalah sebuah penantian. Menanti lulus kuliah, menanti menikah, menanti kelahiran anak, menanti pekerjaan, menanti gajian, menanti naik pangkat dan pada akhirnya menanti kematian. Allah swt berfirman:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang meninggal atau gugur . Dan di antara mereka ada (pula) yang menanti-nanti dan mereka tidak merobah (janjinya) [QS Al-Ahzab:23]
Maka masihkah kita menunda-nunda amal perbuatan baik kita? Sampai kapan kita mau taubat, menyudahi segala maksiat? Sampai kapan kita menunda bersedekah karena "eman" kepada harta yang pada hakikatnya adalah titipan? Lantas bagaimana kalau tiba-tiba kiamat itu datang? Atau paling tidak ajal kita datang? Akankah kita menjadi orang-orang munafik yang mengiba meminta agar diberi kesempatan dan berkata :
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Wahai Tuhan-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?" [QS Al-Munafiqun : 10]
Dan ketika ajal telah datang maka setiap manusia akan terbebani dengan LPJ (laporan Pertanggung Jawaban) akan empat hal: Umurnya; dihabiskan untuk apa, Waktu mudanya; digunakan untuk apa, Hartanya; darimana dia mendapatkan dan dibelanjakan untuk apa saja, sebagaimana hadits utama di atas.
Marilah kita ingat kembali tujuan kita hidup di dunia yang fana ini. Allah SWT berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku".[ QS Adz-Dzariat : 56]
Orang yang lupa akan tujuan hidupnya di dunia dia akan berleha-leha, berfoya-foya dan menikmati kehidupan dunia serta melupakan ibadah yang menjadi tujuan utama hidupnya. Ia layaknya seseorang penyelam yang disuruh mencari mutiara oleh big bosnya. Bosnya menjanjikan hadiah yang besar jika sang penyelam mendapatkan jenis mutiara yang diinginkannya dan sebaliknya bos akan marah dan menghukumnya jika ia gagal mendapatkannya.
Berbekal seperangkat alat selam dengan oksigen yang hanya cukup untuk bernafas 1 jam di dasar laut, iapun segera menceburkan diri ke dalam laut. Ketika ia sampai di dasar laut ia melihat pemandangan bawah laut yang menakjubkan dengan terumbu karang dan berbagai jenis ikan berjuta warna. Iapun terlena dan lupa akan misinya. Ia ikuti ikan yang sangat indah berkeliling di antara terumbu karang. Dia amati gerombolan ikan yang berseliweran diantara terumbu karang. Hingga ia kaget tatkala melihat indikator oksigen tersisa 10% yang hanya cukup untuk ia kembali ke permukaan. Dia pun panik karena teringat misinya yang gagal dan terbayang hukuman yang akan ia terima. Akhirnya dengan susah payah iapun kembali dan iapun menyesali kelalaiannya. So, akankah kita bernasib seperti sang penyelam tadi? Wallahu A'lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa ingat akan misi utama hidup di dunia dan tidak larut dengan hingar bingar gemerlapnya dunia.
DR.H.Fathul Bari, Malang, Ind
Peduli Berbagi:
---------------------------------
Dapatkan tausyiah via Aplikasi Telegram dengan cara menambahkan akun @tauhiid_bot
ketikan di kolom pencarian telegram @tauhiid_bot kemudian kirim pesan dg isi pesan TAUSIYAH.NAMA.KOTA
Via Whatsapp
simpan nomor +6281617406307 di hp anda, kemudian kirim pesan via whatsapp ke nomor tersebut dg isi pesan
TAUSIYAH.NAMA.KOTA
DPU Daarut Tauhiid
BBM : 2ABEE8EF / DPUDTBGR
Line. : http://bit.ly/peduliBerbagi
Telegram : @tauhiid_bot
Instagram : @peduliberbagi