April 2017

Kamis, 13 April 2017

Menjemput Impian


Menjemput Impian
Oleh: Rochma Yulika

Siapa diantara kita yang tak memiliki mimpi?
Semua akan menjawab bahwa kita semua punya mimpi.
Hidup tak lepas dari banyaknya keinginan, akan tetapi wajiblah kita berusaha memantaskan diri agar keinginan layak sampai pada kita.

Menjadi lebih baik menjadi keniscayaan agar ridha Allah senantiasa tercurah pada kita.
Ada kata kunci dalam menjalani lika-liku kehidupan ini.
Itulah yakin, sabar dan syukur.
Perlu kita kembali bertanya pada diri ini seberapa yakin kita bahwa Allah akan wujudkan.
Masalah keyakinan ini senantiasa selaras dengan keimanan kita.
Seberapa kokoh iman kita pada Allah akan menguatkan keyakinan kita bahwa harapan akan tercapai.

Namun...
Dalam menjalaninya tentu butuh yang namanya sabar.
Tak selalu harapan 'kan berjumbuh dengan kenyataan.
Bukan berarti kita tak berhak menerimanya.
Allah yang paling tahu kapan waktunya diberikan untuk kita.
Sabar dengan segala ketetapan-Nya pun wujud makin genapnya iman kita kepada Allah.
Kita senantiasa memahami bahwa segala takdir tak lepas dari kehendak-Nya.
Hasil apapun harus kita syukuri agar Allah senantiasa menambah nikmat untuk kita.

Sesungguhnya banyak isyarat dari apa yang kita lalui.
Itulah sejatinya kehidupan...
Dalam menjalaninya tak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang.
Untuk itu kita butuh menjalaninya dengan yakin dan sabar.
Dan apapun hasilnya nanti kita harus mengiringinya dengan selalu bersyukur...

Semoga Allah mudahkan urusan kita.
Memudahkan langkah kita.
Berkesempatan menginfakkan jiwa dan raga untuk memperjuangkan agama ini.
Mengusung dakwah hingga kemenangan Allah karuniakan untuk kita.

Wallahul musta'an


◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇
AIHQ - DK PSDM ODOJ
AIHQ/229/10/04/2017
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

Rabu, 12 April 2017

Memadukan Al-Quran Dengan Sains Modern Zakir Naik Tampil Memakau Di Unhas



Zakir Naik tampil dengan balutan jas warna hitam dan peci putih memukau peserta Qur'an dan Modern Sains yang dilaksanakan di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin (10/4).
Antusiasme masyarakat mengenai Qur'an dan Islam untuk datang di kampus terbesar se-Indonesia Timur ini  terbukti cepatnya tutup pendaftaran dan antrinya peserta sebelum loket registrasi belum di buka. 
DR. Zakir mengawali ceramahnya dengan  menjelaskan teori penciptaan bumi , atau lebih dikenal dengan Teori BigBang.Teori Big Bang atau ledakan besar ini dikemukan oleh seorang astronomi Amerika yang bernama Edwin Hubble tahun 1929.
DR. Zakir melanjutkan bahwa pendapat tersebut sudah ada sejak Al-Quran ada, 1.400 tahun yang lalu. Di surah Hud Ayat 7. Setelah tentang lenciptaaan bumi, DR. Zakir menjelaskan tentang bumi lonjong. 
"Bumi membentuk ini telah disebutkan 1400 tahun yang lalu, membentuk bola lonjong, setelah perjalan laut di tahun 1937." Tutur Zakir naik. 

Bulan yang sebelumnya dikira memiliki cahaya sendiri baru dapat dibuktikan sekitar 100 tahun yang lalu bahwa bulan hanya memantulkan cahaya, tapi Al-Quran juga sudah menjelaskannya. 
DR Zakir Naik menceritakan pengalamannya sewaktu masih sekolah (kuliah) yaitu pada sekirat tahun 1982 atau 35 tahun yg lalu, beliau diajarkan matahari dan bulan, tidak berotasi atau memutari orbitnya. Tapi sekarang perkembangan sains yang cepat selaras dengan Al-Qur'an. Sekarang peneliti juga  menjelaskan matahari akan memiliki waktu dan akan berhenti. Padahal di Surah Yasin ayat 38 sudah menjelaskan. 
"dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui".
Kemudian DR Zakir melanjutkan dengan menjelaskan tentang pelindung bumi yaitu atmosfer, tentang atom, siklus air yang kesemuanya ada di dalam Al-Quran.
Dua macam air, yaitu air payau dan laut. Kedua jenis air tersebut tidak ketemu dilautan, seperti yang ada di Mesir. Luas bumi yang luasnya 3.750 mil, dan fungsi gunung sebagai pasak juga  tidak luput dari ceramah beliau yang kurang lebih satu jam. Peneliti geologi akhir-akhir ini mengatakan bahwa adanya gunung mengurangi resiko gempa. "Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak?" dalam Qur'an surah An Naba Ayat  6-7. Hal ini baru diketahui melalui seorang peneliti dari Amerika Serikat 50 tahun yang lalu. Yaitu fungsi gunung: membuat bumi ini stabil, seperti dalam Al Qur'an dan kami menjadikan gunung yg kokoh agar bumi tidak berguncang. 

Setelah panjang lebar mengenai bumi yang mendapat tepuk dan gelora takbir, DR. Zakir naik menjelaskan tentang persentase air dalam tubuh makhluk hidup, kemudian bagian terkecil benda yaitu tentang atom. Makhluk yanng diciptakan berpasang-pasangan, yang baru sekitar 3 atau 4  tahun baru diketahui ternyata tumbuhan juga memiliki pasangan, buah-buahan juga berpasangan. Hal ini ada dalam Surah Ad Dzariyat dan di surah Yasin.
Mengenai hewan, DR. Zakir naik menjelaskan cara berkomunikasi hewan, seperti penerima nobel yang meneliti komunikasi lebah, rumah yang paling kuat milik laba-laba, dan lebah yang membuat madu. 
Ahli debat asal India juga membuka pikiran kita bahwa semua sudah diceritakan dalam Al-Qur'an bahwan sampai hewan kecil pun seperti semut, sebagaimana kisah Nabi Sulaiman dan tentaranya.
Kemudian menjelang akhir ceramahnya beliau menjelaskan tentang penciptaan manusia, rahim yang gelap, tulang ekor dan saraf kulit. 
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengembalikan tulang belulang yang hancur lebur itu? Beliau mengatakan bahwa
Allah sudah menjelaskannya dalam Al-Qiyamah Ayat 3-4, "Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna". 
Para peneliti sekrang baru mengerahui bahwa tulang ekor yang tidak dapat hancur, dan FBI menggunakan sidik jari untuk mengetahui identitas orang, karena sidik jadi ini tidak ada satupun orang yang sama. 
Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. 
Bunyi dari surat An-Nisa' tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana." Kisah Professor masuk islam ini yang kemudian menjadi akhir ceramah DR.Zakir Naik di Unhas.
Seperti acara di sejulah kota sebelumnya, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Karena banyaknya yang ingin bertanya, penanya yang diprioritaskan hanya yang non-muslim. Alhasil, 8 nonmuslim mengikrarkan syahadatnya di depan 10.000 peserta. Acara ini hadir pula banyak tokoh seperti senator DPD Sul-Sel Azis Kahar Muzakar, Wakil Gubernur Arifin Nu'mang, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto, Rektor Unhas, Ketua MIUMI sekaligus Ketua Harian Wahdah Islamiyah, DR. Rahmat Abdurrahman, M.Ag. [AZ]




Selasa, 11 April 2017

Di Makassar, Zakir Naik Islamkan 8 Orang


8 non Islam akhirnya memeluk Islam setelah mendengarkan Ceramah Ilmiah Zakir Naik bertajuk Qur'an and Modern Science.  Acara yang berlokasi Baruga A.P Pettarani Unhas ini merupakan rangkaian tour DR. Zakir Abdurrahim Naik di Indonesia. Makassar adalah kota terakhir. 
Dari ceramah tersebut ada 8 orang masing-masing 7 perempuan dan 1 laki-laki memeluk Islam dihadapan ribuan penonton dan tokoh Sul-Sel yang memadati gedung Baruga A.P. Pettarani Universitas Hasanuddin, Makassar Senin (10/4/2017).

Dua kalimat syahadat sebagai persaksian awal masuk agama Islam langsung dituntun oleh Zakir Naik dengan Bahasa Arab, kemudian ditranslet ke bahasa Inggris dan Indonesia.
Dengan aksen logat Makassar, remaja putri berkata "Aku ingin masuk Islam". Ia tidak memiliki pertanyaan namun langsung ingin masuk Islam di hadapan Dr Zakir Naik.

"Apakah engkau meyakini bahwa hanya ada satu tuhan?" tanya Dr Zakir Naik meyakinkan.
"Iye"
"Apakah engkau meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah?" lanjut Zakir Naik.
"Iye".
"Apakah ada yang memaksamu masuk Islam?",sambung Zakir Naik.
"Tidak". 
"Apakah engkau ingin masuk Islam atas keinginanmu sendiri?"
"Iye"
"Masya Allah… maukah engkau mengikutiku membaca syahadat dalam bahasa Arab?"
"Iye"
Lalu remaja putri itupun mengucapkan dua kalimat syahadat mengikuti Dr Zakir Naik. Sedangkan terjemahnya dalam bahasa Indonesia, ia dibimbing oleh Ustadz Ikhwah Abdul Jalil, Lc, MHI (Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah).

"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah rasulullah," ikrarnya disambut takbir yang menggema di Baruga Unhas.

Begitupun dengan Gadis bernama Sonya, didampingi translater dia menangis dan terharu setelah mendengar pemaparan Zakir Naik, sontak membuat seluruh pengunjung berteriak Takbir ketika dia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Remaja 17 tahun, seorang bule yang berasal dari Australia yang di ketahui bernama  Angelina, dia mempertanyakan tentang Islam. Mendengar jawaban dari Zakir Naik dengan paduan Al Quran serta Injil membuat dirinya meneteskan air mata dan langsung bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Agus, laki-laki memantapkan hidayahnya setelah mendengar penjelasan soal agama oleh Zakir Naik, hal istimewa dirasakan Agus karena melaju ke atas panggung dan memeluk langsung Zakir Naik di atas panggung. Kejadian ini membuat sontak Baruga A.P Pettarani gemuruh takbir.

Terakhir, Diana gadis yang masih memakai seragam sekolah SMU tersebut juga memeluk agama islam setelah mendapat penjelasan dari Zakir Naik mengenai tentang hormat dan kasih sayang kepada orangtua, Diana langsung memeluk Islam dan dipasangkan kerudung berwarna Pink. Rektor Unhas Prof Dwia Palubuhu, kemudian memakaikan kerudung warna Pink muallaf tersebut.

Nasihat Zakir Naik Terkait Muslim Murtad di Indonesia



"Sudah sepuluh hari di indonesia, Saya menemukan banyak fakta yang menyedihkan,  bahwa beberapa penduduk
indonesia yang dengan bangga mengatakan bahwa saya atau keluarga saya
keluar dari islam. Ini sangat mengherankan bagi saya,  kalian berada di
negara yang penduduknya mayoritas muslim, tapi rela meninggalkan Al Quran,
 meninggalkan mukjizat. Kami minoritas di India,  namun kami sangat malu,
 jika ada diantara kami yang murtad". Diatas adalah potongan jawaban DR.
Zakir Naik saat menanggapi pertanyaan seorang Atheis yang sebelumnya
muslim. Zakir Naik mendapat pertanyaan dari peserta asal Myanmar, Junaid.
Junaid minta pandangan Zakir Naik, tentang Islam yang dinilai tak
memberikan hasil yang besar dalam hubungan bermasyarakat.

Zakir Naik memberikan ceramah di Baruga A.P Pettarani Universitas
Hasanuddin Makassar. Ceramah dengan tema 'Quran and Modern Science',
menjadi agenda terakhir dalam kunjungan di Indonesia (10/4).


Sebelum menjawab, Zakir Naik bertanya kepada Junaid soal agama yang dianut
warga Myanmar tersebut. Lalu, Junaid mengaku dirinya dibesarkan oleh
keluarga Muslim, tapi saat ini dia tidak percaya lagi dengan agama.

"Sebelumnya saya muslim lalu saya saat ini tak percaya dan tidak memeluk
agama apapun," tutur Junaid.
Zakir pun menyinggung pemahaman masyarakat Indonesia tentang toleransi
beragama. Menurutnya, banyak yang salah kaprah soal makna toleransi
beragama. "Alhamdulillah, Indonesia adalah negara besar di dunia dengan
umat muslim terbesar. Ada 88 persen muslim di dunia di negara ini. Tapi,
Saya temukan masih banyak (orang Indonesia) yang bangga mengatakan saya
Muslim. Tapi, sekarang saya Atheis, saya murtad,"tuturnya Zakir Naik.

Menurut Zakir, seharusnya umat Muslim Indonesia malu ketika mengetahui ada
orang yang seagama pindah ke agama lain. Kata dia, umat Muslim sudah
seharusnya mengajarkan dan mengajak orang lain untuk masuk Islam.

"Kita (Muslim) di India itu adalah minoritas. Di sana, seorang Muslim yang
mengaku pindah agama akan sangat malu. Tapi kenapa di sini (Indonesia)
orang-orang sangat senang (pindah agama)," ucap Zakir.

Kalau alasannya karena toleransi, lantas Zakir bertanya arti dari kata
toleran?

"Saya tanya, jika anak Anda menjadi pecandu (narkoba), apa yang akan Anda
lakukan? Marah, Kenapa? Bukannya Anda toleran?," kata Zakir bertanya.

"Ketika anak Anda merasa dirinya superman, anak Anda ingin lompat dari
gedung sepuluh tingkat, mengapa Anda melarangnya? Apa karena dia pasti akan
mati jika terjatuh? Bukannya Anda toleran?" tuturnya.

Oleh karena itu, Zakir mengimbau, agar umat Muslim Indonesia sadar terhadap fenomena banyak kaum Muslim yang murtad. Ia meminta masyarakat Indonesia tidak tinggal diam dengan alasan toleransi beragama.

Menurutnya, harus ada langkah pencegahan dengan cara pendidikan agama sejak dini.

"Kalau anak yang merasa dirinya superman itu lompat dari lantai sepuluh, pasti akan mati, maka beri pemahaman kepada anak itu. Beri dia pendidikan,"
ujarnya.

Menurutnya, agama Islam harus sejak dini diajarkan kepada setiap orang. Baik itu bagi orang yang lahir dari keluarga Muslim ataupun non Muslim. Alasannya, kata dia, hanya Islam yang diridhoi Allah.

"Kalau kau tidak mencegah anakmu memakai narkoba, tidak mencegah anakmu
untuk melompat,maka kamu akan berdosa. Jika anak  kamu pindah agama (kenapa) malah cengengesan. Pindah ke Hindu, Kristen (kenapa) bangga sekali," jelasnya.

Ia menegaskan, jika ada Muslim di India yang membiarkan Muslim lain pindah
agama, maka orang tersebut akan dikucilkan.

"Apa yang terjadi dengan Muslim di Indonesia?" ucap Zakir.
Menjawab pertanyaan Junaid, Zakir menyarankan pria asal Myanmar itu untuk
memahami isi dari Al Quran. Menurutnya, dalam kehidupan bermasyarakat
seluruh tuntutan Allah sudah tertuang dalam Al Quran dan hadis. [az]