Memadukan Al-Quran Dengan Sains Modern Zakir Naik Tampil Memakau Di Unhas

Rabu, 12 April 2017

Memadukan Al-Quran Dengan Sains Modern Zakir Naik Tampil Memakau Di Unhas



Zakir Naik tampil dengan balutan jas warna hitam dan peci putih memukau peserta Qur'an dan Modern Sains yang dilaksanakan di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin (10/4).
Antusiasme masyarakat mengenai Qur'an dan Islam untuk datang di kampus terbesar se-Indonesia Timur ini  terbukti cepatnya tutup pendaftaran dan antrinya peserta sebelum loket registrasi belum di buka. 
DR. Zakir mengawali ceramahnya dengan  menjelaskan teori penciptaan bumi , atau lebih dikenal dengan Teori BigBang.Teori Big Bang atau ledakan besar ini dikemukan oleh seorang astronomi Amerika yang bernama Edwin Hubble tahun 1929.
DR. Zakir melanjutkan bahwa pendapat tersebut sudah ada sejak Al-Quran ada, 1.400 tahun yang lalu. Di surah Hud Ayat 7. Setelah tentang lenciptaaan bumi, DR. Zakir menjelaskan tentang bumi lonjong. 
"Bumi membentuk ini telah disebutkan 1400 tahun yang lalu, membentuk bola lonjong, setelah perjalan laut di tahun 1937." Tutur Zakir naik. 

Bulan yang sebelumnya dikira memiliki cahaya sendiri baru dapat dibuktikan sekitar 100 tahun yang lalu bahwa bulan hanya memantulkan cahaya, tapi Al-Quran juga sudah menjelaskannya. 
DR Zakir Naik menceritakan pengalamannya sewaktu masih sekolah (kuliah) yaitu pada sekirat tahun 1982 atau 35 tahun yg lalu, beliau diajarkan matahari dan bulan, tidak berotasi atau memutari orbitnya. Tapi sekarang perkembangan sains yang cepat selaras dengan Al-Qur'an. Sekarang peneliti juga  menjelaskan matahari akan memiliki waktu dan akan berhenti. Padahal di Surah Yasin ayat 38 sudah menjelaskan. 
"dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui".
Kemudian DR Zakir melanjutkan dengan menjelaskan tentang pelindung bumi yaitu atmosfer, tentang atom, siklus air yang kesemuanya ada di dalam Al-Quran.
Dua macam air, yaitu air payau dan laut. Kedua jenis air tersebut tidak ketemu dilautan, seperti yang ada di Mesir. Luas bumi yang luasnya 3.750 mil, dan fungsi gunung sebagai pasak juga  tidak luput dari ceramah beliau yang kurang lebih satu jam. Peneliti geologi akhir-akhir ini mengatakan bahwa adanya gunung mengurangi resiko gempa. "Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak?" dalam Qur'an surah An Naba Ayat  6-7. Hal ini baru diketahui melalui seorang peneliti dari Amerika Serikat 50 tahun yang lalu. Yaitu fungsi gunung: membuat bumi ini stabil, seperti dalam Al Qur'an dan kami menjadikan gunung yg kokoh agar bumi tidak berguncang. 

Setelah panjang lebar mengenai bumi yang mendapat tepuk dan gelora takbir, DR. Zakir naik menjelaskan tentang persentase air dalam tubuh makhluk hidup, kemudian bagian terkecil benda yaitu tentang atom. Makhluk yanng diciptakan berpasang-pasangan, yang baru sekitar 3 atau 4  tahun baru diketahui ternyata tumbuhan juga memiliki pasangan, buah-buahan juga berpasangan. Hal ini ada dalam Surah Ad Dzariyat dan di surah Yasin.
Mengenai hewan, DR. Zakir naik menjelaskan cara berkomunikasi hewan, seperti penerima nobel yang meneliti komunikasi lebah, rumah yang paling kuat milik laba-laba, dan lebah yang membuat madu. 
Ahli debat asal India juga membuka pikiran kita bahwa semua sudah diceritakan dalam Al-Qur'an bahwan sampai hewan kecil pun seperti semut, sebagaimana kisah Nabi Sulaiman dan tentaranya.
Kemudian menjelang akhir ceramahnya beliau menjelaskan tentang penciptaan manusia, rahim yang gelap, tulang ekor dan saraf kulit. 
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengembalikan tulang belulang yang hancur lebur itu? Beliau mengatakan bahwa
Allah sudah menjelaskannya dalam Al-Qiyamah Ayat 3-4, "Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna". 
Para peneliti sekrang baru mengerahui bahwa tulang ekor yang tidak dapat hancur, dan FBI menggunakan sidik jari untuk mengetahui identitas orang, karena sidik jadi ini tidak ada satupun orang yang sama. 
Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. 
Bunyi dari surat An-Nisa' tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana." Kisah Professor masuk islam ini yang kemudian menjadi akhir ceramah DR.Zakir Naik di Unhas.
Seperti acara di sejulah kota sebelumnya, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Karena banyaknya yang ingin bertanya, penanya yang diprioritaskan hanya yang non-muslim. Alhasil, 8 nonmuslim mengikrarkan syahadatnya di depan 10.000 peserta. Acara ini hadir pula banyak tokoh seperti senator DPD Sul-Sel Azis Kahar Muzakar, Wakil Gubernur Arifin Nu'mang, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto, Rektor Unhas, Ketua MIUMI sekaligus Ketua Harian Wahdah Islamiyah, DR. Rahmat Abdurrahman, M.Ag. [AZ]




0 komentar :

Posting Komentar