November 2016

Rabu, 30 November 2016

20 TIPS Aksi Bela Islam III, Menang Di Dunia Maya



Strategi Melawan Tim Cyber Bayaran!

Bismillahirrahmanirrahim

Salam Perjuangan! Salam Indonesia!

Saudaraku, mungkin sebentar lagi kalian sibuk dating ke Jakarta untuk ikut Aksi Bela Islam III atau Aksi Super Damai 212.

Di bawah ini, ada tips kecil untuk kalian dalam aksi nanti (termasuk kalian yang tidak ikut aksi). Setidaknya yang tidak ikut aksi, juga ikut andil dan ikut tercatat dalam perjuangan, Insya Allah.

Aksi Super Damai III ini pasti akan dibelokkan oleh mereka-mereka yang sejak awal menggembosi, menghalang-halangi bahkan menfitnah dengan dalil-dalil agama. Tidak apa-apa, memang inilah era baru akhir zaman.

Sudah lama umat Islam sengaja dipermaikan, ditipu media massa. Tapi kita tidak bisa menyalahkan. Kita tidak bisa memaksa wartawan, redaktu, pimpinan redaksinya bahkan direkturnya. Karena mereka sama dengan kita. Mereka manusia biasa, mereka kuli. Mereka kehilangan nasionalisme dan izzah agama karena mereka bukan pemilik media. Mungkin tidak semuanya seperti itu. Faktanya, mereka lebih merdeka dari kita untuk membela Islam dan agama kita.

Alla kulli hal takdir menentukan lain. Lihatlah betapa dasyatnya energy Al Maidah.

Hanya satu ayat (Al Maidah 51) saja, ada banyak yang kepanasan. Lahirla rekaya, tekanan, intimidasi, ancaman, pembelokan informasi, fitnah. Bahkan pelakukan sama dengan kita, sama-sama berkopiyah, berjilbab, namanya pakai nama nabi kita. Sama semua. Yang membedakan ada dalam hati kita. Kita bergerak karena Allah, mereka bergerak karena 'faktor lainnya'.

Jika satu ayat saja bisa melahirkan 'goncangan' dan gerakan, bagaimana jika semua Surat Al Maidah kita baca, kita yakini dan kita amalkan? Pasti guncangan besar seluruh alam akan terjadi.

Salah satu penggembosan dan penyesatan dalam aksi kali ini dengan mengatakan, aksi ini hanyalah aksi "Ibadah" dan "Doa Bersama".  Berhati-hatilah terhadap 'tikungan politik' seperti ini. Memang aksi kita adalah "doa dan shalat jumat terpanjang dan terbesar dalam sejarah di dunia". Tetapi jangan keliru, doa ini diperuntukkan: (1). Kedamaian Indonesia serta agar penegak hukum (Polisi, Hakim, Jaksa ddll( agar adil mandiri dan jangan mau dipermainkan segelintir pemilik modal yang menguasai Indonesia. (2). Penjarakan Sang Penista.

Di bawah ini tips memenangkan perang opini (Tanpa Media Massa terutama Tanpa Televisi) Indonesia;

1. Jangan lupa bawa peralatan lengkap (pakaian putih, sajadah, bawa 2 bekal minuman untuk minum dan berwudhu)

2. Ingat! Siapkan Spanduk, Poster, Fliyer terbaik dengan dua tuntutan yang jelas ( *Hukum Harus Adil* dan *Penjarakan Sang Penista*). Jika tidak ada poster, media hanya membesarkan shalat kita, bukan tuntutan kita! Inga inga, Ya!

3. Pastikan di tempat acara (Monas) dalam keadaan suci dan pencernaan tidak terganggu.

4. Siapkan kamera, cadangan baterei (jika perlu kosongkan file-file di HP).

5. Rekam dan abadikan foto/video menarik dalam aksi.

6. Terus update status berita-berita terbaik Aksi Super Damai melalui medsos (FB, Twitter, Youtube dll) yang bermuatan positif.

7. Saling LIKE, komen, dan Share sesama kita agar terus beredar di time line atas. Komen jangan panjang, karena bikin malas orang lain baca sehingga pesan gagal sampai.

8. Jangan komen postingan provokatif musuh, karena semakin banyak yang komen, justru membuat berita mereka berada di time line dan trending topic.

9. Jangan share berita apapun dari versi mereka kalau kita tidak cukup mampu menjelaskan hal yang sebenarnya. Dengan memberi komen, justru jadi promosi gartis postingan mereka.

10. Jangan BAPER. Bila ada komen para pecundang biarkan saja jangan dikomen serius. Sesekali ditanggapi becanda gak masalah.. Bila tidak sopan langsung hapus dan blokir. Sebab mereka butuh komen sakit hati kita untuk di crop dan diposting di medsos lalu dilaporkan ke Cyber Crime. 

11. Ubah privacy status menjadi public, biar jangkauannya lebih luas.

12. Banyak istighfar. karena kita sedang berperang dengan di era "informasi dajjal".

13. Jangan mengotori tempat umum, jangan merusak tanaman, jangan mencaci-maki, karena di sana banyak _cyber troop_ "bayaran" yang tugasnya menunggu kesalahan Anda!.

14. Di sana juga sudah menungu media TV dan media Online yang "KHUSUS hanya fokus  memantau Rusaknya Taman dan Sampah itu saja. 

15. Jika menemui hal menarik; (maaf ada orang cacat, warga Thionghoa, Non Muslim) ikut acara ini, segera abadikan. Untuk menunjukkan aksi ini didukung semua kelompok, SARA.

16. Sebaliknya, jika taman & jalan bersih, kegiatan para petugas kebersihan & kesehatan. Keakraban sesame peserta, segera abadikan jangan hilang.

17. Nikmati _perang cyber/_Perang Informasi ini sebagai ladang ibadah membela Agama dan al-Quran.

18. Bantu sesama agar publik  tahu indahnya persaudaraan dalam Islam. Semata agar tidak ada celah musuh menfitnah kita.

19. Tebarkan senyum dan salam. Ucapkan Bismillah dan niatkaan semua hanya karena Allah semata. InsyaAllah  senyum dan gerakan Anda akan menggetarkan musuh-musuh kita. Amin

20. Sebagaimana Perang Badar, semua Komando ada pada ulama (dalam hal ini di GNPF-MUI). Ingat, aksi di luar komando mengakibatkan dampak yang panjang, sebagaimana kekeliruan saat Perang Uhud.

_Ya Allah bentangkan pada kami dari barakah-Mu, rahmat-Mu, kelebihan-Mu dan rizki-Mu._"

_Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kenikmatan yang kekal yang tidak berlalu dan tidak pula hilang. Ya Allah saya memohon kepada-Mu kenikmatan pada saat kefakiran, dan keamanan pada saat ketakutan_.

_Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa saja yang telah Engkau berikan, dan dari kejelekan apa saja yang telah Engkau tahan._

_Ya Allah, cintakan pada diri kami keimanan dan hiaskanlah pada hati-hati kami. dan bencikan diri kami terhadap kekufuran, kefasikan serta kemaksiatan. Jadikan kami di antara orang-orang yang berpetunjuk._

_Ya Allah, wafatkan kami dalam keadaan Islam, hidupkan kami dalam keadaan Islam dan sertakan kami bersama dengan orang orang sholeh yang tidak hina dan tidak pula terfitnah._

_Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mendustakan para Rasul-Mu dan merintangi jalan-Mu, dan berikan mereka siksa-Mu dan adzab-Mu._

_Ya Allah, perangilah orang orang kafir yang telah diberi kitab, ya Allah Ilah (Tuhan) kebenaran."_ _ (HR: Ahmad – 14945)."

Ayo Sebarkan sebanyak-banyaknya pesan positif ini. Dan mulai menyampaikan kebenaran Islam tanpa lagi perlu media massa atau Telivisi Indonesia!

Selasa, 29 November 2016

Kisah Dahsyatnya Sedekah, Biasakan Dari Sedikit


Terimalah uang ini. Ini sedekah dari seorang saudagar kaya di kota ini. Mas tidak usah bertanya siapa nama saudagar itu karena beliau belum tentu senang diketahui identitasnya.

SAUDAGAR kaya yang lagi sakit itu menangis tersedu-sedu sesaat setelah tetangganya yang miskin menengoknya di rumah sakit dan memberinya amplop. Amplop kecil itu berisi uang Rp 20.000. H. Mahmud, demikian ia biasa dipanggil, membuka amplop itu dengan penuh rasa haru.

"Bagaimana bisa orang semiskin Pak Manto itu menyumbang aku. Aku tahu Rp 20.000 adalah sebesar penghasilannya per hari," kata H. Mahmud pada dirinya sendiri. "Dia memang orang baik dan selalu tulus dalam kebaikannya kepada siapa pun. Aku bahkan tahu seandainya uang itu aku tolak, pasti Pak Manto tidak tersinggung."

Kebaikan dan ketulusan hati Pak Manto membuat H. Mahmud tidak keberatan menerima sumbangannya. Ia tidak merasa tersinggung dengan sumbangan sekecil itu.

"Uang ini akan aku simpan baik-baik. Pasti di dalamnya banyak barokah karena Pak Manto mendapatkan uang ini tentu dengan cucuran keringat dan susah payah. Akan aku gunakan pada saat yang tepat."

Tiga hari kemudian, H. Mahmud diperbolehkan pulang. Hal pertama yang dia rencanakan setelah kondisinya pulih adalah mengunjungi Pak Manto di rumahnya yang sederhana.

"Assalamu'alaikum!" Demikian H. Mahmud beruluk salam ketika memasuki rumah Pak Manto. Pak Manto terkaget karena tak pernah membayangkan akan dikunjungi H. Mahmud.

"Pak Manto, saya sangat berterima kasih atas kunjungan Pak Manto kepada saya di rumah sakit seminggu yang lalu. Alhamdulillah berkat doa Pak Manto, saya bisa segera sembuh. Saya bersilaturrahim ke sini juga dalam rangka mensyukuri kesehatan saya yang sudah pulih kembali. Tapi maaf saya tak bisa lama-lama di sini."

H. Mahmud segera berpamitan pada Pak Manto sambil memberikan amplop berisi Rp 2.000.000. Bagi H. Mahmud, uang sejumlah itu sebanding nilainya dengan Rp 20.000 dari Pak manto karena sama-sama sebesar penghasilan per hari mereka masing-masing. Beberapa saat kemudian, dibukanya amplop itu oleh Pak Manto dan meledaklah tangisnya.

"Tuhan, mengapa secepat dan sebesar ini Engkau membalas sedekahku. Bagaimana aku merasa bangga sedang aku lebih mengharapkan balasan di akhirat, yakni berjumpa dengan-Mu. Tuhan, aku tak pernah berniat bisnis dengan-Mu dalam setiap sedekahku. Berhentilah membalas sedekahku di dunia ini. Ataukah, Engkau memang tidak mencintaiku?!" Pak Manto menangis tersedu-sedu. Air matanya bercucuran. Hatinya pilu.

Siang itu, Pak Manto bergegas menuju rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya. Ia tahu pasti banyak pasien miskin yang tak bisa segera tinggalkan rumah sakit karena belum bisa menyelesaikan tagihannya. Diberikanlah uang dari H. Mahmud itu kepada seorang laki-laki muda yang tampak murung dan bingung karena uangnya belum cukup untuk menebus biaya istrinya yang melahirkan dengan operasi caesar.

"Terimalah uang ini. Ini sedekah dari seorang saudagar kaya di kota ini. Mas tidak usah bertanya siapa nama saudagar itu karena beliau belum tentu senang diketahui identitasnya," kata Pak Manto lirih. [Kisah sedekah/Ok]

Senin, 28 November 2016

Ummat Bersatu, Tak Bisa Dikalahkan


Umat Bersatu, Tak Bisa Dikalahkan!

Kapolri sekarang hobi main GERTAK.
Umat Islam sekarang tak bisa dikotak-kotak.
Fatwa Ketum PBNU pun dilawan masuk kotak.
Tingkah Jokowi dianggap Pinokio tanpa lemak.

Dilarang naik bus. Umat malah longmarch jalan kaki.
Dilarang datang. Umat berduyun konvoi pake uang sendiri.
Dituduh generasi teroris. Umat malah tebar bukti bukan sensasi.
Disebut anti Bhineka. Umat membalas dengan simpati.

Ribuan orang dari Ciamis menuju Monas.
Jalan kaki brow, bikin Kapolri tak bisa nafas.
Bayangkan jika seJabar jalan kaki, rezim PKI pasti naas.
Banjir manusia mengalahkan Israel yang diserbu panas.

Wajar Kapolri mencabut larangan dan ancaman.
Daripada wajah malu dan tak ada lagi kehormatan.
Bagaimana wajah Kapolda DKI yang makin blingsatan.
Umat Islam bersatu, rencana setan berantakan.

Lawan...lawan segala kesombongan.
Lawan...lawan segala bentuk kezhaliman.
Lawan...lawan Ahox dan China daratan.
Lawan...lawan siapapun yang berani menghina AlQuran.

Allahu Akbar!

Ustadz Nandang BUrhanudin

Minggu, 27 November 2016

RAHASIA TARIK TUNAI di ATM (Saldo Rp 1jt bisa tarik Rp 4jt


RAHASIA TARIK TUNAI di ATM Mana Saja, Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Panin, Mega, dll(Saldo Rp 1jt bisa tarik Rp 4jt)

Semoga bermanfaat bagi yang kepepet sekali (hanya bila terpaksa sekali karena ini dosa). Cara menarik uang melebihi saldo di ATM ini ditemukan tidak sengaja 2 hari lalu oleh seorang teman (nasabah salah satu bank).

Kronologi :

SALDO TINGGAL Rp 1 JUTA, BISA DIAMBIL Rp 4 JUTA.

Caranya sebagai berikut:

1. Masukkan kartu ATM anda ke mesin ATM.

2. Masukkan kode pin anda.

3. Lalu tekan tarik tunai.

4. Pilih nominal Rp, 1 juta. Kemudian mesin ATM akan mulai bunyi menghitung. Pada saat mesin ATM menghitung segera tekan ENTER sebanyak uang yang anda inginkan keluar (maksimal 4x).

Sebagai contoh :

Saat anda pertama kali pilih nominal 1 juta, maka:

- Jika dienter 2x pada saat mesin sedang menghitung, maka ... akan keluar 2jt.

- Jika dienter 3x, maka ... akan keluar 3jt.

- Jika dienter 4x, maka ... akan keluar 4jt.

Trik ini berhasil dan dialami teman saya, dalam mimpinya tadi malam...

Dan dari kejadian ini bisa di ambil kesimpulan, kalau yg bacanya serius banget, pasti lagi butuh dhuwiiiiit..

tanggal tuaaa....

Kamis, 24 November 2016

KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL



*Kepada presiden republik Indonesia*

*Kepada Kapolri bapak Tito Karnavian*

*Kepada Panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo*

*Dan kepada semua yang diamanahi kepemimpinan di Negeri Indonesia ini*

Ketahuilah ....
Kalian bisa melarang semua perusahaan bus, travel dan angkutan massal lainnya agar tidak mengangkut kami berjihad membela agama kami.

Kalian bisa meneror dan mengancam para sopir dan kernet agar tidak mengantarkan kami memenuhi seruan ulama kami

Kalian bisa menakut-nakuti semua ketua RT, RW dan Lurah agar melarang warganya berangkat menjawab seruan jihad yang mulia ini

Namun ketahuilah, kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal pahlawan pemberani sepupu Nabi shollallohu alaihi wasallam. Yang berjalan kaki dari Madinah ke Yarmuk, perjalanan sejauh 1200 kilometer di bawah terik matahari padang pasir. Ia tetap teguh melangkah walaupun  Khalid bin Walid keberatan, *_"Jangan kau lakukan ini wahai Ikrimah karena jika engkau celaka, itu adalah musibah bagi umat Islam"._* kata Panglima Khalid bin Walid khawatir.

*_"Biarkan aku berjalan wahai Khalid..!!! Sesungguhnya, engkau lebih dahulu masuk Islam, dan bersama-sama dengan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Aku tidak mungkin menandingi amal dan pengorbananmu untuk Islam. Maka biarkan aku berjalan agar kedua kakiku menjadi saksi kelak di hadapan Allah",_* jawab Ikrimah.

Di Yarmuk Ikrimah bertempur dengan sangat dahsyat, ia terbunuh syahid, dan pada diri Ikrimah terdapat tujuh puluh lebih tikaman, pukulan dan anak panah.

Demi Allah ....!!!!
Kami akan datang memenuhi panggilan Rabb kami walaupun harus berkonvoi dengan motor-motor butut kami

Kami akan penuhi panggilan jihad ini walaupun harus menggunakan truk-truk pengangkut pasir

Kami akan datang Jakarta, walau harus menyewa angkot atau berdesak-desakan di kereta ekonomi

Kami takkan rela penista agama kami bebas berkeliaran dilindungi para penguasa durjana.

*Karena kami adalah penerus Khalid bin Walid*
*Karena kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal.*

مَا كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (١٢٠) وَلا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

_"Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri rasul. *Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan tidaklah mereka memberikan infak baik yang kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"*_ *(QS At Taubah 120 -121)*

*Ya, tidak lah pantas mengaku muslim namun saat Islam dihina, Al Qur'an dihujat, ulama dilecehkan kita hanya diam saja.*

_"Labbayk ya Allah"_ : Kami penuhi panggilan-Mu ya Allah

Marilah wahai mujahidin, kita sambut seruan _Jihadul Kalimah_ (jihad dengan lisan dan nasehat)  ini, semoga setiap tetes keringat, setiap dahaga dan kehausan, setiap lelah dan penat ditulis Allah sebagai sebuah pengorbanan serta penghapus dosa dan kesalahan

*Abu Izzuddin - Bumi Allah 24/11/2016*

Silahkan dishare seluas-luasnya

Senin, 21 November 2016

Jelang Demo 212, TNI VS Polri Beda Persepsi


Pendapat dan Kebijakan Panglima Tni yang ada dalam salah satu media bahwa:

Demo 212 Bakal Dikawal Prajurit Khusus dari TNI Tanpa Senjata Alias Tangan Kosong

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku, telah memerintahkan jajarannya untuk mempersiapkan prajurit khusus untuk mengawal demo 2 Desember 2016.

"Saya sudah memerintahkan kepada anggota menyiapkan prajurit-prajurit untuk dilatih disiapkan yang sehat, dan untuk dibekali oleh seluruh masyarakat negara Republik Indonesia bahwa prajurit TNI sejak dia masuk dididik disumpah oleh prajurit saya sudah memenuhi syarat-syarat dari segi agama apa pun yang dianut untuk melakukan jihad," kata Gatot di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2016)

Gatot menegaskan, prajurit yang disiapkan mengamankan aksi demonstrasi tersebut tidak akan menggunakan senjata. Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dengan adanya aksi tersebut.

"Untuk itu saya perintahkan prajurit-prajurit saya untuk tidak bersenjata, apabila ada kelompok-kelompok bersenjata kita lawan dengan tangan kosong sama-sama berjihad," tutup dia. 

sumber (teropongsenayan

dan ini yang banyak dibincangkan Netizen antara perbedaan Panglima Tni dan Kapolri selama ini yang sangat menonjol . dimana Panglima di identikan dengan sebutan Pro rakyat dan Kapolri dicitrakan negatif entah karena berbagai sebab yang karenanya tampak bahwa Kapolri ada dipihak tersangka.

Panglima Tni dan Polri memiliki persepsi pandangan yang berbeda selama ini mengenai ummat islam ,Padahal beliau berdua dalam satu lingkup yang ada dalam pemerintahan bahkan dalam kondisi sebagai perlindungan negara dan bahkan dituntut untuk menjaga kesatuan republik indonesia

Dan sudah banyak kita ketahui melalui media online bahwa diketahui banyak netizen dari kalangan ummat islam slalu mendukung persepsi Panglima Tni gatot Nurmantyo yang mana condong lebih memihak pada ummat Islam karena beliau tau betul ummat islam melakukan Hak konstitutional yang dilindungi Undang-Undang bahkan pernah menyebut ummat islam adalah benteng terakhir Negara Indonesia.

Berbeda dengan Citra Kapolri Tito Karnavian yang dimata Netizen kurang transparan dan lebih condong kepada pembelaan terhadap tersangka ,dan di komentar-komentar sosmed terlihat sangat pedas kritikan kriktikan yang dilontarkan terhadap beliau oleh para netizen dan baru baru inipun beredear kabar dari salah satu media bahwa nanti pada 2 desember.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dengan tegas menyatakan akan melarang aksi pada 2 Desember nanti, apabila pengunjuk rasa tetap nekat melakukan salat jumat di Jl Thamrin, Jakarta Pusat. 

"Menyikapi 2 Desember, sejumlah elemen telah mengirim rilis aksi bela islam III dalam bentuk gelar sajadah salat jumat di Thamrin‎, Sudirman, dan Bundaran HI," kata Tito Karnavian, Senin (21/11/2016) di Mabes Polri.

Diterangkan Tito Karnavian, aksi unjuk rasa diperbolehkan Undang-undang namun ‎sesuai dengan undang-undang No 9 tahun 1998, penyampaian hak itu konstitusi dan tidak bersifat absolut.

"Ada yang tidak boleh, termasuk menganggu hak orang lain, menganggu keterbiban umum, dan menutup jalan protokol. Kalau itu di blok dan otomatis mengganggu. Yang sakit bisa terganggu, yang mau kerja, makanya saya melarang," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu. 

Tito Karnavian menambahkan pihaknya tidak segan membubarkan aksi apabila para pengunjuk rasa tetap nekat melakukan unjuk rasa di jalan raya. Bahkan ancaman hukuman berat yakni pidana hingga lima tahun pun siap diterapkan.

"Kami akan melarang kegiatan itu. Kalau dilaksanakan akan kita bubarkan. Kalau melawan, akan kita tindak. Termasuk kalau melawan petugas, ada pasal yang mengancam," katanya. sumber:[tribun]
Wallahu a'lam [hariancosmos/ok]

Kejahatan Terorganisir, Belajar Dari Bosnia


BELAJAR DARI GENOSIDA MUSLIM BOSNIA. Refleksi terhadap Toleransi Beragama, seperti kata Ali bin Abi Thalib, "Kejahatan yang terorganisasi akan mampu mengalahkan kebaikan yang tak terorganisasi," benar adanya.
Pada abad ke-13, Bosnia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Mereka hidup damai dengan kaum minoritas. Pada masa itu, setidaknya ada 45 persen dari 4,7 juta warga Bosnia memeluk agama Islam. Sisanya adalah Kristen Ortodoks, Katolik, Protestan, dan lainnya.

Arus modernisasi membuat penduduk Bosnia mengikuti gaya Eropa pada umumnya. Identitas agama tidak lagi terlihat mencolok. Semua hidup berdampingan dengan damai dalam bingkai kerukunan antarumat beragama.

Kehidupan Muslim dengan nilai-nilai Islamnya lambat laun pudar di negeri Balkan. Diskotek dan bar muncul di setiap sudut kota. Tak ada lagi jarak antara Muslim dan non-Muslim. Mulai dari cara berpakaian, bergaul, hingga merayakan hari-hari besar keagamaan. Semuanya membaur atas nama besar toleransi.

Dalam diary yang ditulis Zlatan Filipovic--seorang gadis Muslim yang terlahir dalam keluarga terhormat di Sarajevo yang menjadi ibu kota Bosnia--diceritakan bagaimana sekulernya warga Muslim sebelum 1992. Pada masa itu, tak ada lagi wanita Muslim yang memakai kerudung. Kaum lelaki juga hampir sama dengan para lelaki non-Muslim lainnya.

Ketika hari raya agama, seperti Natal dan Lebaran Muslim, hampir seluruh warga Bosnia merayakannya. Tak peduli dia Muslim atau bukan. Anak-anak Bosnia juga terbiasa dengan tradisi barat, seperti Valentine, April Mop, tahun baru, Halloween, dan sejenisnya. Sementara, shalat tak lagi dilakukan.

Muslim Bosnia--seperti Muslim Indonesia yang hijrah dari kepercayaan awalnya Hindu, Buddha, dan animisme--berasal dari pengikut Bogomil, pewaris keturunan Heretis. Keyakinan ini lenyap setelah Islam dari Ottoman Turki masuk dan menawarkan persamaan derajat. Sementara, Bosnia sendiri beridentitas sebagai penduduk mayoritas Muslim, pascaterpecahnya negara federal Yugoslavia (Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, dan Makedonia) pada 1990.

Di tengah keterlenaan mendalam umat Muslim Bosnia terhadap gaya hidup sekularisme dan toleransi agama yang berlebihan, bangsa Serbia yang mayoritas memeluk Kristen Ortodoks menyimpan api dalam sekam. Dengan dalih penyatuan kembali Yugoslavia dalam Republik Srpska, Serbia melakukan pembantaian terhadap Bosnia dan/atau pemeluk Islam.

Sejarah mencatat aksi Serbia kepada umat Muslim Bosnia itu sebagai genosida terbesar pada masa modern. Pembunuhan dilakukan secara sistematis. Tujuannya menghapus sebuah bangsa dan etnik. Sekuler dan bergaya non-Muslim tak menyelamatkan Muslim Bosnia. Mereka dilenyapkan dan dibantai karena menyandang identitas agama Islam.

Di atas kertas, Komisi Federal Bosnia untuk Orang Hilang mencatat ada 8.373 lelaki dan remaja Muslim Bosnia yang dibunuh dan terbuang dalam ratusan kuburan massal. Pada Juli 2012, 6.838 nama korban teridentifikasi dari galian kuburan massal.

Zlatan Filipovic, gadis 13 tahun (saat mulai peperangan) yang selamat dari pembantaian yang berlangsung hingga 1995 tersebut menulis kesaksiannya. Muslim Bosnia yang tadinya tidak begitu memedulikan nilai-nilai Islam tersentak kaget mendapat serangan yang dimulai pada April 1992.

Teman, saudara, dan anggota keluarga yang beragama lain yang tadinya akrab, natalan bersama, dan merayakan Valentine bersama, kini meninggalkan mereka, bahkan berbalik menyerang dan membunuh mereka bersama tentara Serbia.

Di tengah-tengah puing bangunan yang hancur terdengar desingan peluru yang menggema, ledakan mortir, dan tangis pilu wanita Muslim korban pemerkosaan. Dalam kegetiran, Muslim Bosnia mulai sadar dan kembali kepada identitas keislaman mereka.

Kesadaran muncul. Kaum perempuan kembali menggunakan kerudung, para lelaki sambil menenteng senjata untuk bertahan mulai kembali melakukan shalat. Azan mulai bergema di sela-sela gedung yang roboh. Kitab suci Alquran yang telah lama tersimpan di lemari-lemari dibuka kembali. Namun, mereka terlambat. Mereka sedang diburu peluru dan ujung belati yang haus darah Muslim.

Gempuran yang terjadi membuat Muslim Bosnia harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica menjadi salah satu kamp terbesar. PBB menyatakan Srebrenica sebagai zona aman bagi pengungsi. Namun, zona itu hanya dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Belanda, versi lain bahkan menyatakan hanya 100 personel. Tidak ada yang menjamin nyawa Muslim yang mengungsi aman.

Medan pembantaian terbesar umat Muslim abad modern ini bahkan membuat Indonesia tersentak. Pada awal Maret 1995, Presiden Soeharto dan rombongan terbang langsung ke Eropa dan merangsek ke wilayah yang membara, Sarajevo. Memimpin negara Muslim terbesar menjadikan Soeharto melakukan operasi "berani mati" walau PBB menyatakan tak bisa menjamin keamanan kunjungannya.

Pada 6 Juli 1995, pasukan Serbia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica dan berhasil memasuki Srebrenica lima hari setelahnya. Anak-anak, wanita, dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 tahun. Mereka dibawa dengan dalih untuk interogasi. Sehari setelah itu, pembantaian terjadi di gudang dekat Desa Kravica.

Malang tak terbendung. Kabar yang berembus menyebut 5.000 Muslim Bosnia yang berlindung diserahkan kepada pasukan Serbia karena Belanda meninggalkan Srebrenica. Muslim Bosnia pun sendirian di antara negara-negara Eropa yang hebat.

Dalam waktu lima hari, 8.000 orang terbunuh di Srebrenica. NATO turun tangan setelah pembantaian, memaksakan perdamaian yang sangat terlambat. Di Sarajevo, 11 ribu orang dibantai tanpa ampun selama tiga tahun penyerangan. Diperkirakan, keseluruhan korban perang Bosnia mencapai 100 ribu orang.

Sesuai dengan Kesepakatan Dayton tahun 1995, keutuhan wilayah Bosnia dan Herzegovina ditegakkan. Namun, negara tersebut dibagi dalam dua bagian: 51 persen wilayah gabungan Muslim-Kroasia (Bosnia dan Herzegovina) dan 49 persen Serbia. PBB juga berjanji mengadili para penjahat perang dalam serangan yang kemudian disebut genosida pertama di dunia.

Mantan presiden Republik Srpska (Serbia) Radovan Karadzic ditangkap pada 21 Juli 2008. Tiga bulan lalu, 23 Maret 2016, Karadzic diganjar 40 tahun penjara oleh International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY). Dia terbukti bersalah atas pembantaian 8.000 Muslim Bosnia.

"Karadzic juga melakukan kejahatan kemanusiaan lain selama Perang Bosnia 1992-1995,'' demikian bunyi amar putusan ICTY. Sementara, pemimpin serangan Srebrenica, Jenderal Ratko Mladic, ditangkap pada Mei 2011. Kini dia sedang diadili di Mahkamah Internasional.

Pembantaian Muslim Bosnia dengan dalih penyatuan negara menjadi pelajaran bagi umat Islam di luar semenanjung Arab, khususnya Indonesia. Cerita pilu yang mendera Bosnia sepatutnya mengingatkan Indonesia agar tidak terlena dalam penghambaan pada sekulerisme. Sebab, sekulerisme memiliki banyak wajah. Salah satunya adalah untuk menghilangkan warna, pengaruh, dominasi, dan hak-hak yang mayoritas.

Ketika Muslim mayoritas lemah karena krisis identitas, akan sangat mudah dipecah dan diadu domba. Di Indonesia sendiri, upaya agar Muslim meninggalkan identitas agama dalam kehidupan berbangsa dan negara telah ada sejak dulu.

Belakangan, gerakan itu mulai tampak di permukaan dengan sangat masif dan sistematis, bahkan oleh lembaga legal sekali pun. Karena itu, jangan heran jika ada Muslim yang sangat ngotot menghina agamanya demi membela kebebasan versinya.

Jangan heran jika ada Muslim yang ikut menghina ulamanya hanya karena ulama tersebut tak sepaham dengannya. Tidak heran jika banyak Muslim tak suka dengan tulisan-tulisan yang membahas penolakan Islam terhadap sekularisme. Inilah yang terjadi di Indonesia masa kini, negara yang masih dihuni oleh mayoritas umat Islam.

Sementara, tidak ada yang salah dalam toleransi, sepanjang yang diberi toleransi tidak berlebihan, apalagi sampai menindas yang memberi toleransi. Di al-Ludd (kini Tel Aviv), Palestina pada 1903, beberapa Yahudi datang menawarkan persaudaraan dan hidup damai dengan warga Arab dan Palestina.

Namun, hari-hari setelah deklarasi berdirinya Negara Israel pada 1948 oleh Eropa, warga Yahudi berubah menjadi buas bersama kedatangan para tentara Israel. Juli 1948, warga Arab Palestina dibantai, termasuk ribuan orang yang dimasukkan ke dalam masjid kemudian diberondong dengan peluru antitank.

Malamnya, sekitar 35 ribu orang Arab Palestina berduyun-duyun meninggalkan kota kelahiran mereka, yang kemudian menjadi pusat pembantaian berikutnya: Tel Aviv. Hari berganti, warga Yahudi datang dengan gelombang eksodus setiap saat. Jadilah Palestina yang terjajah hingga saat ini. Sederhana, tapi sangat ekstrem dan kejam.

Dunia juga mencatat betapa kejam perlakuan kepada pemeluk Islam yang menjadi minoritas. Hanya PBB dan bantahan dari Myanmar sendiri yang menyatakan pembunuhan terhadap Muslim Rohingya bukan sebuah genosida. Jauh dari itu, kenyataan menceritakan bagaimana genosida dilakukan dengan cara brutal dan terbuka oleh Buddha Myanmar kepada Rohingya yang tak berdaya.

Belajar dari Muslim Bosnia yang mayoritas, saat ini mereka menjadi lebih agamais. Di tengah toleransi, perbedaan, dan kerukunan antarumat beragama, mereka tetap memperhatikan nilai-nilai Islam sebagai identitasnya. Kenyataan pahit 1992-1995 telah mengajarkan kepada mereka bagaimana dunia berdetak, bahwa keburukan hanya beberapa helai di balik kebaikan.

Kini Muslim Bosnia tak lagi merayakan tahun baru. Mereka lebih banyak menjaga diri dari melecehkan akidah Islam. Meski begitu, Bosnia tetap menjadi satu-satunya tempat di Eropa, di mana terdapat gereja, masjid, dan sinagoge yang berdiri berdampingan.

Mungkin 1,8 juta Muslim Bosnia mulai sadar bahwa apa yang dikatakan menantu Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib, "Kejahatan yang terorganisasi akan mampu mengalahkan kebaikan yang tak terorganisasi," benar adanya. Wallahualam.

*) Ilham Tirta (Wartawan Republika Online)

Minggu, 20 November 2016

ADA PESAN DARI SERAMBI MADINAH DI DPD RI


Alhamdulillah, pesan berikut saya sampaikan secara resmi pada Sidang Paripurna DPD RI, Kamis (17/11/2016) siang, di Gedung Nusantara V, Senayan :

PESAN DARI SERAMBI MADINAH
Oleh : A M Iqbal Parewangi
(Anggota DPD RI - MPR RI)

"Perhatian masyarakat terhadap kasus penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama begitu besar. Tidak sebatas di Jakarta saja, tetapi meluas secara nasional.

Aksi Damai 4 November 2016 lalu, sebagai gambaran, bukan saja berlangsung akbar di Jakarta tetapi juga di daerah Jawa lainnya, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan sejumlah daerah di segenap penjuru Indonesia. Di Sulawesi Selatan sendiri Aksi Damai tersebut diikuti 100 ribu orang lebih, yang berlangsung serempak di berbagai kabupaten dan kota.

Itu baru fakta kuantitatifnya, belum lagi beragam fakta kualitatif seperti diskursus tematik yang terus meluas dan menukik, kesibukan media massa meracik beragam berita dan cerita, pengerahan pasukan pengamanan dari Polri dan TNI, hingga kesibukan Presiden Joko Widodo blusukan ke berbagai ormas Islam ditambah mengundang sejumlah tokoh ormas Islam yang tidak sempat diblusukinya.

Besarnya respon terhadap kasus penistaan agama tersebut sudah semestinya menjadi first warning atau peringatan awal serius bagi semua pihak yang mencintai NKRI, termasuk DPD RI. Pesannya jelas : jangan main-main terkait keyakinan agama, apalagi antar-agama, apalagi agama Islam yang umatnya mayoritas di negeri ini.

NKRI bukan negara sekuler, juga bukan negara atheis. NKRI yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan KADO TERINDAH UMAT ISLAM kepada bangsa dan negaranya.

GHIRAH KEISLAMAN sangat menentukan perjuangan melawan penjajah hingga terebut kemerdekaan negeri ini. Sampai hari ini, tercatat seluruh Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir sebelum abad 19, kemudian 81,7% yang lahir pada abad 19, dan 75,8% yang lahir setelahnya adalah para SYUHADA BERSYAHADATAIN.

GHIRAH KEISLAMAN itu juga sangat menentukan terjaganya kerukunan hidup berbangsa dan bernegara kita kini dan kelak. Karena bagi umat Islam, menjaga NKRI dari segala bentuk ancaman dan rongrongan, termasuk penistaan dalam segala bentuknya, sudah merupakan tanggungjawab kesejarahan dan masadepan.

Pesan dari tanah Serambi Madinah ini jelas : ghirah keislaman senantiasa menjaga NKRI, oleh karena itu siapapun yang mencintai NKRI jangan usik keyakinan religius umat Islam." [FP: Iqbal Parewangi/ok]

Sabtu, 19 November 2016

Nasib Jokowi Jika Rush Money Sasar Valuta Asing


Aksi tarik uang di bank secara besar-besaran yang belum menyasar penarikan simpanan valuta asing masyarakat yang  akan jauh lebih menimbulkan dampak buruk bagi stabilitas ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia,bahkan ada indikasi bila mencapai jumlah 50 persen nasabah Bank melakukan tarik uang massal pemerintahan yang kini berkuasa bisa berakhir masa kekuasaannya. "Tinggal pilih Hukum Tetap Sebagai Panglima Atau Hukum Melindungi Kolega..?"

Berita yang awalnya dinyatakan sebagai Hoax oleh Kapolri ternyata memang sedang berproses secara lambat laun.  Beberapa nasabah Bank swasta berkisar 1000 orang keatas mulai melakukan tarik uang dari tabungan di beberapa bank swasta milik para taipan yang memang menjadi pendukung Ahok,bahkan diperkirakan mulai Senin 21 November 2016 gerakan tarik uang massal akan tambah masif apalagi beberapa politisi melakukan juga sebagai wujud solidaritas dan apresiasi mendukung gerakan moral masyarakat dalam mengkritisi sistem hukum yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, " Hal ini merupakan moral force yang baik dan sangat santun karena ini merupakan hak individu warga negara yang tidak dapat diintervensi pihak manapun." menurut salah satu pengamat kebijakan publik. aksi tarik uang di bank (rush money) dalam jumlah besar, berpotensi melengserkan Jokowi dari kursi Presiden RI. Aksi ini merupakan lanjutan dari demo 4 November 2016 yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus perkara penistaan agama.

November 2016 aksi tarik uang di bank pada hari yang  akan datang dominan dilakukan mayoritas ummat Islam di Indonesia jika tuntutan mereka tak dipenuhi pemerintah dan Polri.

Seruan tarik uang di bank mulai pertengahan November 2016 sudah digaungkan sejumlah tokoh agama di media sosial (medsos) dan persebaran di aplikasi WhatsApp. Aksi tarik uang di bank pada hari hari pekan depan hingga akhir tahun Desember 2016 yang mana sebuah gerakan cerdas baru yang terjadi di Indonesia dalam keterangan pengamat yang berpendapat sama diyakini akan  mampu menggoyahkan perekonomian Indonesia yang mana dapat secara nyata merubah situasi negara dan situasi sosial ke arah yang signifikan bagi tujuan inti digalangnya gerakan ini.

Target Rush Money yang mulai diindikasikan terjadi di akhir  November ini sangat akan berdampak dan yang paling baik karena  tidak berimbas negatif terhadap situasi keamanan negara,jika memang ini suatu gerakan yang membumi hingga pertengahan Desember 2016 diyakini hal ini sangat berimbas besar yakni menguras cadangan uang di bank paling tidak sebesar 100 triliun rupiah per minggu. Sedangkan untuk tarik uang massal bila diselaraskan secara meluas  dengan misi  Untuk mencapai target ideal dilakukannya hal tersebut dengan kasus mangkirnya dari prinsip penerapan putusan  kebijakan hukum terhadap Ahok yang tidak baik, maka bila para pemilik uang di bank swasta semisal 75 persen menarik uang mulai dari tertinggi 10 juta maka ada 1.653 Triliyun rupiah yang keluar dari simpana uang nasabah di bank bank swasta dan Bank plat merah yang kini dimiliki asing ( BRI,BNI dan Mandiri)., tak ada himbauan khusus bagi para pengusaha muslim yang diminta menarik   di bank dalam jumlah besar,tetapi secara sadar mulai Rabu 16 November 2016 sudah ada yang menyikapi gerakan ini,hanya gerakan ini bisa sangat meluas bila memang tidak ada ketegasan hukum bagi tersangka penistaan agama yang kini mengemuka di masyarakat luas. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah dianjurkan menarik uangnya di bank  2 juta rupiah  per orang.

Salam Senopati Wirang
JOKOWI BAGAI TELUR DIUJUNG TANDUK,AKSI TARIK UANG MASSAL MULAI BERGERAK....Kamu? [ji/ok]

Meriahnya Parade Bhinneka Tunggal Ika


Meriahnya Parade Bhinneka Tunggal Ika dihadiri 2,2 juta'an tapi....
1 juta dalam bentuk KTP
1 juta akun bodong di medsos
200 org nonton musik

Statemen diatas diantara adalah candaan netizen hari ini saat menyaksikan parade Bhineka Tunggal Ika yang merupakan tandingan aksi 411.
Tidak henti -hentinya seolah Allah hendak mempermalukan penista Al-Quran dan para pendukungnya.

Parade ini secara konsep memang sudah bermasalah karena aksi damai 411 jua tidak ada nuansa memecahbelah kebhinekaan.

Dan hasilnya justru membuat malu, karena :
- Peserta terlihat hanya beberapa ratus orang saja, boro -boro menyaingi jumlah aksi damai 411.
- Peserta tidak mengindahkan lingkungan dan kebersihan. Terlihat peserta menginjak injak taman dan sampah berserakan dimana mana.
- Peserta mengaku tidak dibayar tapi hanya diberi uang bensin 150.000 dan sebagian ibu -ibu mengaku hanya diberi 20.000. Bahkan ada yg mengaku ditipu (mungkin oleh korlap nakalnya).
- dsb

Bahkan saking malu dan putus asanya sebagian pendukung Ahok mengupload foto kampanye PDI tahun 1999.
[Wesal/ok]

Kamis, 17 November 2016

Mengkaji Umat Islam Buta Politik & Polos


Mau polos dan apolitis?
Ini adalah ajakan agar kita belajar melek politik, semoga Allah lindungi indonesia dari orang-orang yang dzalim
Jangan sampai menjadi umat yang Polos, dan akhirnya menjadi umat yang malang di negeri sendiri.

Salah satu kesalahan umat Islam sejak dulu adalah polos, buta politik, bahkan alergi dan menarik diri dari politik. Ini adalah warisan konstruksi berpikir kolonial, di mana diset politik itu urusan orang kulit putih, bisnis itu urusan etnis Cina, sedangkan pribumi ya jadi petani, pegawai, atau buruh. Padahal kebijakan yang mengatur arah kehidupan berbangsa dan bernegara ditentukan melalui mekanisme politik.

Coba lihat betapa dahsyatnya permainan politik dan dampaknya. Dampak tersebut menjadi berkali lipat lebih luar biasa karena politik pasti berjalin-berkelindan dengan media.

Seorang Jokowi dalam waktu sangat singkat bisa naik dari Walikota Solo, jadi Gubernur DKI, lalu jadi Presiden. Hampir tidak ada yang mempersoalkan bahwa beliau tidak pernah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Walikota dan Gubernur dengan baik. Paralel dengan itu, seorang Ahok bisa melesat dari Bupati Belitung Timur menjadi Wagub DKI, dan kemudian jadi Gubernur di Ibu Kota Negara.

Banyak umat Islam dengan polos melihat dua fenomena di atas sebagai kebetulan. Padahal orang yang belajar politik sedikit saja pasti paham, tidak ada kebetulan dalam politik. Selalu ada agenda, strategi dan skenario di balik setiap peristiwa. Selalu ada _master mind_ di belakang itu semua. Bahkan selalu ada penyandang dana yang berkepentingan memastikan bahwa dampak peristiwa poltik tersebut memberikan _benefit_ yang lebih besar ketimbang _cost_ yang dikeluarkan.

Sama naifnya kalau kita menganggap bahwa kebetulan Ade Komarudin menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi sebagai Ketua DPR RI. Lalu Setya Novanto, yang saat berkunjung ke AS hadir di kampanye Donald Trump, malah terpilih jadi Ketum Golkar. Apa mungkin Setya Novanto bisa jadi pucuk pimpinan Partai Beringin tanpa campur tangan Ical? Ohya, jangan lupa, Donald Trump adalah kandidat Presiden AS yang terkenal sangat anti Islam. Salah satu gagasan dalam kampanyenya adalah melarang masuknya muslim ke negara Paman Sam.

Cerita tidak berhenti di situ. Tak lama setelah Setya Novanto jadi bos Golkar, partai warisan Orba ini langsung menyatakan dukungan kepada Ahok untuk kembali menjadi DKI Satu, menyusul Nasdem dan Hanura yang sudah lebih dahulu menyorongkan dukungan.

Kelanjutannya kita semua sudah mahfum. Tindakan Ahok menggusur ribuan warga marjinal di Jakarta tidak pernah disorot media. Demikian pula dugaan korupsi dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras tidak 'dikuliti' dengan antusias oleh para jurnalis.

Sebaliknya, kasus kecil razia Satpol PP terhadap seorang pedagang di Serang yang membuka warung di siang hari bulan Ramadhan diblow-up media dengan gegap gempita, dengan _angle_ yang menyudutkan umat Islam. Padahal Satpol PP hanya menegakkan Perda yang sudah bertahun-tahun berlaku di Serang, sebuah wilayah dengan 95% warga muslim. Kacaunya, Presiden dengan sangat patriotik menyumbang 10 juta untuk si pedagang. Bahkan para netizen menggalang dana hingga 130 juta sebagai wujud simpati.

Mengapa misalnya Jokowi tidak menyumbang dan para netizen tidak menggalang dana simpati yang sedemikian signifikan untuk para korban penggusuran Ahok? Apakah karena para warga marjinal itu melanggar Perda mengenai tata ruang sebagaimana selama ini didalihkan Ahok? Kalau begitu sama saja _bro_! Pedagang di Serang itu dirazia Satpol PP karena melanggar Perda yang mengatur jam buka gerai makanan selama Ramadhan.

Coba tengok bagaimana gegap gempitanya pemberitaan bahwa KPK menyatakan kasus RS Sumber Waras bebas dari korupsi, padahal BPK sebelumnya nyata-nyata mengindikasikan kerugian negara ratusan milyar dalam kasus ini. Sebaliknya, rentetan penggusuran yang dilakukan Ahok sepi-sepi saja di media. Kok bisa? Kebetulan? Pastinya tidak. Silakan lihat siapa bos besar di balik media-media kita.

Jadi kalau kita melihat banyak Perda bernuansa syariah dilucuti oleh regim Jokowi, itu _mah_ lumrah. Justru aneh kalau tidak begitu. Mungkin masih banyak yang belum _ngeh_ bahwa partainya Pak Jokowi ngotot mengubah isi UU Perkawinan tahun 1974 yang tidak merestui perkawinan beda agama. Partai tersebut juga berupaya menghilang ketentuan dalam UU Pendidikan Nasional yang nengharuskan sekolah menyediakan guru agama yang seagama dengan anak didiknya. Bahkan partai yang sama berada di barisan terdepan penentang UU Anti Pornografi.

Satu lagi. Di samping polos dan kurang melek politik, sebagian umat ini juga kurang tajam logikanya, sehingga mudah dijebak oleh kerancuan berpikir yang dihembuskan para politisi. Misalnya, Ahok kerap mengatakan, pilih mana antara pemimpin muslim tapi korup, atau pemimpin kafir tapi tidak korup. _Duh_, itu _fallacy of comparison_ namanya. Kita dipaksa memilih dua pilihan yang keduanya salah. Kita dibutakan sedemian rupa seolah tidak ada pilihan yang lain. Padahal, belum tentu saat ini pemimpin kafir yang tidak korup itu benar-benar ada. Padahal, belum tentu pemimpin kafir yang bicara begitu - _which is_ Ahok sendiri - benar-benar tidak korup. Padahal, banyak pemimpin muslim yang tidak korup.
Tulisan: Dr. Arief Munandar

Senin, 14 November 2016

Dubes Mesir Yang Bawa Ulama Bela Ahok


Dubes Mesir . Siapa Helmy Fauzy? Ada yang tau?
Dia adalah relawannya Ahok, Dia ini orang PDIP. Dia menggunakan jabatan dubes-nya untuk mempengaruhi sang ulama, untuk melawan ulama di Indonesia. Dubes RI yang ada di Mesir ini, dialah yang melobi sang ulama untuk mau berkunjung ke Indonesia. Untuk apa? Rupanya dia bilang ke ulama untuk kasih kuliah tafsir di Indonesia. Mendadak. Minta tolong karena hubungan baik dengan Indonesia, maulah sang ulama diajak mendadak terbang.

Ummat tersentak kaget, begitu Polisi mengumumkan bahwa saksi ahli yang bela si Penista didatangkan dari Mesir. Ulama dari Al Azhar Cairo, Syeikh 'Amr Wardhani, bukan main. Duit siapa yang dipakai untuk menerbangkan ulama tersebut? Uang negara?
Bukankah selama ini kelompok si Penista selalu memusuhi apapun yang berbau Arab? Kok sekarang malah undang ulama dari sana? Hebatnya lagi, ulama itu langsung dibawa ke istana untuk bertemu presiden. Hah...? Ketemu presiden? Bukankah presiden harusnya berada pada posisi netral? Kok ketemu saksi pihak si Penista? Apa kata dunia? Yang menjadi pertanyaan, siapa yang membawa ulama dari Mesir? Kok bisa nemu? Begitu tiba2. Apakah Kemenlu terlibat?

Begitu tiba di Indonesia, hebohlah ummat !
Ini bisa membuat perpecahan ulama. Keretakan hubungan Indo-Mesir.
Bergeraklah jaringan alumni Al-Azhar Cairo yang ada di Indonesia. Mereka langsung kontak ke Al Azhar Cairo.
Menanyakan status sang ulama. Al-azhar kaget.
Tidak ada yang tau tentang keberangkatan sang ulama.

MUI bergerak cepat... MUI Langsung mengirim surat ke Prof Dr. Ahmad Thayyib selaku Grand Syaikh al-Azhar dan Mufti Republik Arab Mesir.

Oh, ternyata ulama MUI biasa aja tulis surat dalam bahasa Arab.
Grand Syaikh pun tak kalah cekatan. Langsung merespon surat tersebut.  Menghubungi ulama yang sudah ada di Indonesia yang rencananya akan bersaksi besok pagi (Selasa, 15/11-2016).

Instruksi Grand Syeikh jelas, SEGERA kembali ke Mesir dan JANGAN ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Sang ulama, Syeikh 'Amr Wardhani, kaget setengah mati. Dia baru tau kalau dia hendak disuruh jadi saksi kasus untuk bela si Penista.
Oh Buyarlah rencana busuk kaum kafir yang hendak mengadu domba ulama Indonesia dengan Mesir.

Mereka terus hendak mengganggu kita, semoga kita selalu waspada.

Hasbunallohu wa ni'mal wakiil....
[Islam bersatu/ok]

Saksi Ahli Kasus Ahok Meninggal Dunia


Senin (14/11), Guru Besar Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia Sarlito Wirawan  diminta Badan Reserse Kriminal Mabes Polri  menjadi saksi dalam kasus dugaan penistaan agama, Ahok. Setelah itu, Sarlito juga diundang untuk menghadiri konferensi di Singapura. Tetapi karena kesehatannya tiba-tiba menurun, ia langsung dilarikan ke rumah sakit seperti yang dikutip dari Republika.

Di sekitar rumah duka, para pelayat mulai berdatangan sejak pagi. Terdapat juga banyak karangan buka duka dari beragam pihak seperti dari Kapolda Metro Jaya M Iriawan dan juga dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).

Sarlito yang lahir di Purwokerto, 2 Februari 1944, pernah menjadi Dekan Fakultas Psikologi UI selama tujuh tahun hingga tahun 2004 dan spesialisasinya beragam antara lain dalam bidang Psikologi Sosial dan Lintas-Budaya. Pakar yang tulisannya kerap menghiasi media massa itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Program Ilmu Kepolisian UI pada periode 2007-2012.

Guru Besar Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono meninggal dunia di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin tanggal 14 November 2016 sekitar pukul 22.18 WIB.

"Beliau meninggal pada usia 72 tahun," kata tetangga almarhum, Sulio, di sekitar tempat persemayaman di Rumah Duka di Kompleks Dosen UI, Ciputat, Selasa (15/11) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sarlito akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Giri Tama Tonjong, Parung, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan sebelum dimakamkan, Sarlito akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Al Irfan yang berada di kawasan Komp Dosen UI Ciputat.

Menurut keterangan kerabat yang ditemui di rumah duka, penyakit yang mengakibatkan wafatnya ahli psikologi itu masih belum diketahui secara pasti. Tetapi kemungkinan karena ada gangguan pencernaan di ususnya. [Rol/ii]

Indonesia Hanya Akui MUI Sebagai Otoritas Fatwa


Negara Mengakui MUI sebagai otoritas Fatwa bukan yang lain. "UU Perbankan, Asuransi, Finance, Arbitrase SYARIAH, JPH Semua di MUI. " ujar ciutan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain.

Sebelumnya ia mengatakan, masih banyak ulama di negeri ini nyaman dengan Rumah kontrakan, baju tujuh Helai, makan tanpa tambah, isteri satu serta tidur empat Jam semalam.

Dalam keputusan yang dikeluarkan MUI menilai Ahok telah melecehkan Alquran dan agama Islam. Hal itu terkait dengan pernyataan Ahok yang mengutip surat Al Maidah saat berpidato di Kepulauan Seribu.
Sejumlah pihak menyoroti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mereka di antaranya mengkritik dan mempertanyakan kredibilitas MUI, termasuk anggaran yang diperoleh pemerintah.  MUI juga dituding beberapa kalangan telah bermain politik. 

Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain menegaskan, kalau MUI mau main politik sudah lama MUI kaya Raya.  "Sejak Awal Zaman Buya Hamka Sampai Yayi Ma'ruf Amin MUI belum punya kantor masih numpang," ujarnya lewat kicauan di Twitter, Ahad (13/11).  [Rol/iya]

Minggu, 13 November 2016

Panglima TNI, Isyaratkan Fakta Pecah Belah Bangsa


Muhammad Thamrin :

*Panglima TNI*

Ada satu hal yg belum dibahas atas ILC 811 kemarin soal mengapa Panglima TNI di awal paparannya panjang lebar membahas issue ancaman invasi dan kolonialisme RRC PKC ke Indonesia yang kaya raya, bahkan dengan bahan presentasi detil, dan faktanya.
memang tak ada hubungannya dgn tema or issue Penistaan Agama ??

Mungkin sampai selesai pun tinjauannya sebagian besar pemirsa masih blom nyambung apa maksudnya.
Mungkin hanya menangkap ini issue yg kita sudah tahu juga, dan paling2 Panglima hanya ingin bangsa ini tahu dan waspada saja.
Just it.

*Justru ini sebenarnya adalah point issue paling Utama Indonesia hari ini yang telah didesign lama sejak puluhan tahun lalu*

Masalah Penistaan Agama oleh BTP yang barusan terjadi banyalah 1 scene pendek dari skenario kolonialisme ini untuk mecah-belah bangsa, merusak persatuan dan kesatuan NKRI.

Kondisi Indonesia hari ini sudah terperangkap oleh design Kolonialisasi Asing Aseng yang hampir rampung sempurna.

Di sinilah peran penting dan Sentral seorang  BTP sbg Proxi berikut teman pelindungnya, melaju ke tujuan via  Pilkada sd RI1 secara penuh shgg 100% Indonesia dikuasai lahir bathin ipolek Sosbudhankamnas.

*Panglima TNI sesungguhnya ingin menyampaikan bhw BTP dan barisannya adalah bukan hanya memusuhi Islam  namun mereka adalah Musuh seluruh anak  Bangsa dan Rakyat Indonesia dari seluruh suku agama dan golongan.*
Karena BTP dan Barisannya membawa misi penjajahan seperti Singapore dan Tibet seperti yg sudah banyak diketahui.

Ini yang blom banyak didiskusikan anak bangsa yg selama ini tertipu oleh penyesatan2 Issue oleh media lacur bayaran yg mengalihkan dari issue sebenarnya agar rakyat bangsa ini lengah dan lalai.

*Bangsa dibuat bermusuhan krn diadu domba dgn issue rasis, sara, penistaan agama dll. Devide et impera. Lagu lama.*

Rakyat lupa pd hal utama yakni design PENJAJAHAN yg dibawa oleh BTP sbg Proxi alias Boneka OKC RRC dibantu Taipan2 Congbi.

Ekstra Ordinary Ekstrim lebih bahayanya, penjajahan oleh China bukan hanya mengendalikan semua kebijakan dan pemerintahan serta ekonomi seperti Belanda dulu.
Namun diikuti design akan memasukkan Penduduk China secara langsung/pysik ke Indonesia sebanyak 200Jt orang. Hal yang amat mungkin krn jumlah itu blom seberapa dari Penduduk RRC yang lebih dari 1Milyar orang.

Cukup di situ ??
No...!!!
Hal tsb akan dilanjutkan dgn Genocide seperti yg dilakukan oleh banyak Negara seperti yg melanda Suriah, Israel, Bosnia, Serbia dll.
(Pelajari lagi sejarah Singapore juga)

Jadi kalau ada segolongan anak bangsa baik Muslim maupun yg  beragama lain masih ngotot hanya melihat sosok BTP sebagai sosok biasa, maka sesungguhnya anda adalah benar2 anak bangsa yg bodoh dan tidak mencermati sesungguhnya apa yg ada di hdapan dan lingkungan anda hidup saat ini. Nalar anda tidak berjalan. Celakanya lagi ilmu anda memadai. Namun akal sehat dan ilmu musnah hanya karena tertipu pencitraan media lacur bayaran dan ngefans buta layaknya penyembah berhala kpd sosok figur.
Anda tidak lagi memiliki commen sense yg pantas.
Inilah perangkap angkara murka biadabnya.

Sadar dan bangunlah, Bersatulah wahai anak bangsa....!!
Patahkan dan hancurkan design Kolonialisme China RRC PKC dgn Proxi BTP dan barisannya....!!!

*Jadi, ada atau tidak ada kasus Pulau Seribu, BTP Nyahok seharusnya sudah harus dilengserkan, diadili dan dihukum sesuai per UU berlaku karena kasus kriminal korupsi dan pelanggaran hukumnya soal kebijakan2 dll telah nyata dan begitu banyaknya*

Di bawah rezim Boneka yg hancur2an ini hanya persatuan dan kesatuan  Bangsa yang paling sakti dan cepat untuk mengembalikan tatanan bernegara dan berbangsa kembali sesuai UUD 45 menuju kejayaan.

Kesimpulannya : paparan Panglima kemarin sungguh menuju pandangan lebih jauh dan mendalam atas masa depan Bangsa ini.
Kecerdasan Panglima terbukti.

WALLAAHU a'lam bisshawab.

*SEBAR LUASKAN*

Shoping Sambil Rekreasi, Ayo Coba!


Berpikirlah sebelum berbelanja! Ini ajakan Gerakan "Mari berbelanja di warung MUSLIM !" Shopping lah di warung tetangga muslim atau pasar tradisional. Nikmatilah sisi kemanusiaan anda. Disitulah "rekreasi sebenarnya".Jangan buang waktu anda di swalayan dan supermall modern hanya untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga anda. Warung tetangga jauh Lebih murah, manusiawi, menumbuhkan ekonomi, memberdayakan masyarakat, dan ada nilai silaturahmi antar tetangga.
Mau umur panjang dan banyak rejeki? Mari biasakan berbelanja di warung tetangga muslim kita...

Ayo Selamatkan Warung/Toko dan Pasar Tradisional muslim di sekeliling kita.

Berbelanja kebutuhan harian, mingguan atau bulanan keluarga, biasanya kita lakukan di hari libur. Tetapi, bijakkah kita bila membeli jauh2 ke pusat belanja "modern"?
Coba tengok kebiasaan kita ini. Belanja di swalayan IndoMart atau AlfaMart, semua barang memang terpampang. Tapi, hampir tak ada interaksi kemanusiaan. Apalagi pertemanan dan persaudaraan. Bertahun-tahun kita menjadi pelanggan, yang bahkan dibuktikan dengan "kartu pelanggan", tapi sungguh penjualnya tetap tidak kita kenal. Bahkan pelayanpun kita tak tahu siapa, apa dan bagaimana kehidupan mereka. Komunikasi hanya dengan "pelayan", ingat bukan "penjual". Dan hanya seputar transaksi saja. Itupun sekarang diwakili dengan tulisan.

Sementara ketika kita membeli di warung muslim tetangga, selain dekat, juga ada interaksi sosial kemasyarakatan yang akrab. Ada "obrolan", bukan sekedar transaksi barang yang menghilangkan nilai sosial kemanusiaan kita. Kita jadi tahu, kenal dan dekat dapat silaturahmi dengan masyarakat dan lingkungan. Komunikasi beginilah yang manusiawi. Yang menghubungkan antar orang, komunitas dan masyarakat. Bukan sekedar barang, angka penjualan dan plastik kemasan.

Membeli di warung muslim tetangga akan menumbuhkan kekuatan ekonomi keluarga sesama muslim. Kita jadi berperan bagi tegaknya ekonomi dan ketahanan sebuah keluarga muslim, Suami, istri dan anak2nya. Dan mereka, berperan sebagai penjual. Berwirausaha. Bukan sekedar menjadi pelayan alias babu dari para pemilik modal kapitalis liberal yg berdalih seragam karyawan...
Bayangkan, sampai umur berapa toko2 modern "mau" mempekerjakan para pelayan ini? Cuma saat usia muda. Sedang dengan menjadi "penjual", sebenarnya mereka akan "terhidupi" Bahkan sampai anak-anak mereka dewasa.

Belum lagi soal efektifitas budget kita. Bayangkan, saya pernah uji coba, membawa uang 100 ribu dan pergi ke toko swalayan modern. Ternyata kurang! Dan lihat belanjaannya. Saya banyak membeli barang yang tak perlu. Karena godaan iklan dan penataan, saya melakukan pemborosan!

Sedang ketika saya ke warung muslim tetangga , uang 100 ribu masih sisa. Barangnya pun sangat fungsional, benar-benar kebutuhan pokok. Dan saya mendapatkan bonus ungkapan penjual yang membahagiakan, "Alahamdulillah  syukur ya, pagi2 sudah ada yang belanja 75 ribu.... makasih ya bu", sambil tersenyum tulus...
Sungguh itu bonus yang lebih mahal daripada sekedar "obral dan diskon ngakali" yang penuh strategi bisnis.
Masih mau?
[Detik/Ok]

Sabtu, 12 November 2016

Hati-hati Buzzer Kirim Berita Hoax Tanpa Konfirmasi


Sebelumnya maru kenali ciri-ciri berita yang diduga HOAX:

1. Biasanya membuat kepanikan
2. Minta untuk segera dishare dengan ada keuntungan atau konsekusensi jika tidak disebarkan
3. Sumber tidak jelas, hanya comot nama dan lembaga. Jika resmi maka kita akan dapatkan link dari web resminya, setiap organisasi umumnya pasti punya web resmi
4. Terkadang isinya agak aneh dan keluar dari kebiasaan

Disinyalir ada sindikat atau beberapa golongan yang membuat untuk kepentingan tertentu, politik, persaingan, bisnis, pengalihan isu atau sekedar membuat panik

Jika ada berita semacam ini dan nurani kecil kita merasa ada yang aneh, kita bisa bertanya dan tidak terburu-buru ikut menyebarkannya.

Seperti Berita Hoax berikut ini, dengan mudah mencatok nama Tokoh tanpa konfirmasi sebelumnya,
Dear kawan2,
Hasil perkembangan diluar, utk menyelamatkan kebhinekaan  instruksi tunggal : Gerak di tgl 19 nov

Konsolidasi 11 November 2016

Tanggal Aksi: 19 November

Tempat: Parkir Timur Senayan-Bundaran HI (tentatif, lihat massa konkret)

Posko: MAARIF Institute

Nama Aksi: Parade Bhinneka Tunggal Ika

Target Massa: 100rb

Jaringan Relawan 40rb (jangan pakai atribut partai)
Semut Ireng 100rb
Desa 50rb
RelaNU
Banser
RMJ
Jamaah Habib Lutfi (30 Rb)

Tuntutan Isu: 
Merawat Indonesia  sebagai Negara Bhinneka Tunggal Ika.
Mempertahankan Pemerintah Konstitusional.
Menjalankan Penegakan Hukum yang Berkeadilan.

Kostum: Merah Putih & baju adat.

Tagline: #BerbedaItuIndonesia 
Kepanitian:
Penanggungjawab: Seluruh jaringan. 

Ketua Panitia: Tsamara Amany Alatas.

Sekretaris: Teh Nong.

Bendahara: Mayang (TII).

Korlap: Jaringan Relawan (Yustian), Perangkat Desa (orang Desa), Semut Ireng (?).

Acara : Teh Netty, Tommy (timnya mbak Netty (FKI), Ulin Yusron (Netizen), Agnes (ANBTI), Renny, (MAARIF Institute), Farid, Dina, Solihin (Tim Desa), Olga Lidya, Zahra (Jaringan Relawan)

Pendanaan : Hasan (Jaringan Relawan), Toni (MAARIF Institute)

Media: Thowik, Andy Budiman (Sejuk).

Dokumentasi: Pak Kris, Firdaus

Keamanan : Banser

Perlengkapan : Widodo (LBH Jakarta), Alex (Jaringan Relawan)

Perijinan :  Isnur (LBH Jakarta)

Kebersihan : Fathony, Milly (Jaringan Relawan)

Medis : dr. Maria Mubarika (JAI)

Konsumsi: Ellen (ANBTI), Henny (MAARIF Institute), Arum (Jaringan Relawan), Dwi Endang Sabekti (ANBTI).

Acara:
Konser
Dzikir
Orasi
Doa Lintas Agama

Nama Tokoh
Buya Syafii (Darraz)
Gus Mus (Teh Nong)
Habib Luthfi (Tsamara)
GKR Hemas (Teh Nia)
Pdt. Eri Lebang (Teh Nia)
Pdt. Yewangoe (Teh Nia)
KH. Ishomuddin (Teh Nong)
Budiman Sudjatmiko (Firman)
Mgr. Ign. Suharyo (Darraz)
Pdt. Gomar Gultom (Teh Nia)
Haedar Nashir (Fajar)
Abdul Mu'ti (Fajar)
Said Agil Siradj (Guntur Romli)
Bikkhu Panyavaro (Darraz)
Uung Sendana (Teh Nia)
Pengeran Jatikusumah (Teh Nia)
Pedanda Tianyar Sebali (Teh Nia)
Shinta Nuriyah (Teh Nia)
KH. Hussein Muhammad (Teh Nong)
Abdillah Toha (Darraz)

Artis/Budayawan (minimal 10 artis)
Iwan Fals
Slank
Tompi
Glenn 
Sandi Sandoro
Kevin Aprilio
Tristan
Widi
Giring
Project Pop
Poppy
Sarah Sechan
Joe Taslim
Erwin Gutawa
Gita Gutawa
RIF
Kahitna
Ahmad Albar
Ian Antono
Joki Suryoprayogo
Kla
Maia Estianty
Ernest
Titiek Puspa
Mira Lesmana
Indra Bekti
Gading Martin
Olga Lidya
Anya Dwinov
Michael Idol
Vino G. Bastian
Melanie Subono
Andien
Cinta Laura
Cherry Belle
JKT 48
Uya Kuya
Chelsea Islan

*artis/budayawan yang berhalangan hadir membuat video campaign selama 30 detik dengan tagline yang telah ditetapkan
Rundown
Disusun setelah nama-nama tokoh/artis/budayawan confirm
***
Berikut pernyataan,

[Klarifikasi LBH Jakarta]

Menyikapi adanya pesan yang tersebar luas mengenai hasil konsolidasi untuk aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016, yang menyebutkan adanya perwakilan dari LBH Jakarta dalam kepanitiaan.

Dengan ini, LBH Jakarta melakukan klarifikasi bahwa staf kami yang bernama M. Isnur dan Widodo Budidarmo menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

LBH Jakarta tetap mendukung segala gerakan yang merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, menjalankan kehidupan bernegara secara konstitutional dan penegakkan hukum yang berkeadilan.

Demikian Pemberitahuan ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Salam Hormat,
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta

Alghiffari Aqsa, SH
Direktur
Cp : 0812806664
[Klarifikasi Satkornas Banser PP. GP. Ansor]

Menyikapi adanya pesan yang tersebar luas mengenai hasil konsolidasi untuk aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016, yang menyebutkan adanya perwakilan dari Banser.

Dengan ini, Satkornas Banser melakukan klarifikasi bahwa satkornas Banser menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

Satkornas Banser tetap mendukung segala gerakan yang merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, menjalankan kehidupan bernegara secara konstitutional dan penegakkan hukum yang berkeadilan.

Demikian pemberitahuan ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Salam Hormat,
Komandan Satkornas Banser

Alfa Isnaini
081338250324
Ini tanggapan Jamaah Abah Lutfi (jamaah terdekat) soal tgl 19.Nov
.........
Stadz.. barusan dapat info bahwa hb Luthfi tidak terlibat dlm acara tsb

Kmren ana baru plg dr pekalongan  acara kliwonan.
Abah ga blg apa2 ttg ini.
Kasian abah skrg. Malah beberapa waktu lalu dibenturkan ma hb Rizieq segala.
Tp abah dah klarifikasi fitnah tersebut wkt haul di indramayu.
Klo saya pribadi, abah ga mgk mau ikutan acara seperti ini. Tp saya cek lg nanti krn skrg lg acara ulang taun abah ke 69 di pekalongan  Jd temen2 disana pd sibuk semua.

..........

INFORMASI PP MUHAMMADIYAH

Sehubungan dengan acara Aksi Bhineka Tunggal Eka/ Pawai Kebhinekaan yang akan digelar 19 November 2016 di Bundaharan HI Jakarta oleh Panitia Pawai Kebhinekaan/ Aksi Bhineka Tunggal Ika dan terkait pencantuman nama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Abdul Mu'ti pada kegiatan aksi tersebut, maka diinformasikan bahwa Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti tidak pernah dihubungi dan tidak tahu menahu namanya dicantumkan  dalam rancangan daftar rencana Aksi Bhineka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016 tersebut.

Nasrunminallah wa fathun qarib
Sekretariat PP Muhammadiyah

Semoga kita bisa bijak bersikap [Army/Sa]

Untaian Hadits, Yang Membuat Nabi Marah


HADITS HARI INI

*Apa Yang Membuat Nabi Marah?*

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ:

*قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِأَرْبَعِ مَضِيْنَ مِنْ ذِيْ الحِجَّةِ، أَوْ خَمْسٍ، فَدَخَلَ عَلَيَّ وَهُوَ غَضْبَانُ، فَقُلْتُ: مَنْ أَغْضَبَكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ، قَالَ: أَوَمَا شَعَرْتِ أَنِّي أَمَرْتُ النَّاسَ بِأَمْرٍ، فَإِذَا هُمْ يَتَرَدَّدُوْنَ…*

_Pada hari ke-4 atau ke-5 Dzul Hijjah, Rasulullah datang menemuiku dalam keadaan marah. Aku berkata, 'Siapa yang membuatmu marah wahai Rasulullah? Semoga Allah memasukkannya ke neraka'. Beliau menjawab, 'Apakah pendapatmu ketika aku memerintahkan orang-orang dengan suatu perintah, lalu mereka bimbang (ragu dalam melaksanakannya)._ (HR. *Muslim* No. 1211, *Ibnu Hibban* No. 3941).

Peristiwa ini terjadi pada haji wada' tahun 10 H.

*Pelajaran:*

*Pertama*: Aisyah radhiallahu 'anha tidak mengetahui apa yang menyebabkan Rasulullah marah. Namun serta merta Aisyah mendoakan orang yang membuat beliau marah dengan masuk neraka. Bagaimana respon Rasulullah? Beliau sama sekali tidak mengoreksi ucapan Aisyah. Artinya apa yang diucapkan Aisyah adalah benar.

*Kedua*: Orang yang membuat Nabi marah akan masuk neraka jika tidak bertaubat.

*Ketiga*: Sebab beliau marah adalah orang-orang meragukan apa yang beliau perintahkan. Nabi tidak mengatakan mereka mengingkari, memaksiati, dan membantah perintahku. Tapi beliau katakana mereka ragu dalam mengamalkannya.

*Keempat*: Renungan bagi kita, seandainya Rasulullah saat ini diutus kepada kita, betapa banyak kita yang terancam masuk neraka karena meragukan perintahnya. Bahkan bukan lagi ragu, sebagian ada yang malah menentangnya. Nabi katakan jilbab wajib bagi muslimah, dikatakan tidak wajib. Rasulullah perintahkan sesuatu, sebagian orang mencari-cari tafsiran yang sesuai hawa nafsunya. Yang sesuai kepentingan dunianya.

*Kelima*: Meragukan atau bahkan menentang perintah beliau lebih besar keburukannya dibanding derita fisik yang beliau rasakan. Beliau dilempari penduduk Thaif dengan batu, namun beliau tidak marah malah mendoakan kebaikan. Namun ketika umat Islam sendiri meragukan perintah beliau, maka beliau marah. Artinya musibah duniawi itu jauh lebih ringan disbanding musibah agama berupa mengingkari perintah Allah dan Rasul-Nya.

*Sedikit menyinggung tentang pemimpin non muslim, banyak orang yang mendustakan dan membantah, bukan hanya perintah Rasulullah, tapi perintah Allah dalam Alquran.*

*Ketahuilah!!! Apa yang Allah tetapkan adalah keadilan dan kemaslahatan untuk manusia.*

Belajar Dari Surah Al-An'am, Belajar Tentang Harga Diri


Jika saat ini engkau melihat banyak orang menjual hidup, harga diri dan bahkan keyakinan agamanya kepada penguasa diktator dan konglomerat kotor .
Maka juallah hidup dan Agama mu hanya kepada Allah saja, sebab Dia lah satu satunya Yang Maha Perkasa lagi Maha Kaya raya.
Ketahuilah bahwa para penguasa zhalim itu akan takluk dan binasa oleh kekuasaan Allah,betapapun banyak pendukungnya, sebagaimana binasanya fir'aun bersama bala tentaranya.
Demikian pula konglomerat - konglomerat kotor itu akan hancur, sebanyak apapun hartanya, laksana hancurnya Qarun bersama kekayaannya.
Adapun engkau maka katakanlah, sebagaimana Allah wasiatkan dalam Al Quraan :
(قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ)
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
[Surat Al-An'am 162 - 163]
Oleh: Fadhlan Akbar

Jumat, 11 November 2016

Kaca Mata Primitif Pendukung Ahok, Belajar Dari Kemenangan Trump



: وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ ۙ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ

Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.

أَلَا تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوا بِإِخْرَاجِ الرَّسُولِ وَهُمْ بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ أَتَخْشَوْنَهُمْ ۚ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.

وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(9:12-15)

Ba'da Tahmid & Takbir...

Kenapa Trump begitu terkenal lantas akhirnya secara mengejutkan menang di pilpres Amerika Serikat?

Jangan kaget. Polanya tidak jauh berbeda dengan petahana di Ibukota yang gemar menyulut kehebohan dalam strategi kampanyenya.

Trump tak segan-segan menyindir dan bersikap rasis. Bila omongannya menyakiti orang lain, dia masa bodoh. Trump tidak meminta maaf. Lebih parah lagi dari petahana kan.

Dalam salah satu kampanyenya, Trump akan melarang kaum Muslim masuk ke Amerika.  Bagi Trump, Islam sangat benci dengan Amerika. Itulah sebabnya, orang Islam harus disingkirkan dari sana.

Tidak mungkin omongan semacam itu tidak diberitakan. Memang tidak jadi hastag di Twitter. Tidak jadi obrolan orang-orang dan publik internasional. Tapi, Trump terpilih di Amerika.

Ada yang mau menebak kenapa?

Salah satunya, kemungkinan besar karena Trump mendapatkan apa yang calon presiden butuhkan, untuk memenangkan pertandingan: PERHATIAN ! (Search juga artikel "Kontroversi: Jalan Pintas Menarik Perhatian Publik).

Orang-orang benci Trump. Orang-orang cinta Trump. Tapi tak ada satu pun yang mengabaikannya.

Seluruh perhatian itu, baik positif dan negatif, menjelma menjadi arus yang mengagumkan. Jumlah pemirsa debat partai Republik memecahkan rekor, demikian juga aktivitas di ruang Social Media.

Memang, setiap kali Trump tampil di TV, mereka menonton untuk melihat Trump dikalahkan oleh kandidat lain. Mereka mencemooh saat Trump mengatakan hal-hal yang mereka benci. Mereka bertepuk tangan, ketika orang lain membantah Trump dengan cara yang lebih cerdas.

Tapi tanpa para haters sadari, kebencian inilah yang meninggikan rating. Menguatkan brand Trump, membuat ia dibicarakan, saat event berlangsung maupun setelahnya. Haters, dengan kata lain, bersikap sama dengan para Lovers Trump, yang membedakan hanya emosinya. Cerita tentang Trump semakin besar, memproduksi perhatian yang semakin meraksasa.

Para haters terus-menerus mengulang-ulang pola ini, sehingga orang yang mereka benci terus-menerus diiklankan secara gratis.

Mereka rela melakukannya tanpa bayaran, karena bagi mereka ini adalah "tugas mulia", "berpahala" dan "demi kebaikan bersama."

Polanya menjadi :

Tolak Trump!!!
Jangan mau memilih Trump!!!
Trump berbahaya!!!

Trump, Trump,

Trump, Trump,

Trump, Trump,

Dimana-mana Trump dibicarakan.

Mereka hanya fokus membuat Trump terkenal, agar orang-orang tidak memilihnya. Tapi, mereka juga tidak mendukung kandidat lain.

Pertanyaannya : Apa iya semua orang pasti tidak akan memilihnya ?

Memang ada variabel lain yang menjadi faktor kemenangan Trump. Tapi dampak dari kontroversi yang diciptakannya tidak bisa dibantah oleh banyak pihak sebagai faktor yang sangat berpengaruh.

Seluruh kontroversi Trump sebagian hanya ada dalam kampanyenya. Tidak semuanya akan direalisasikan. Marak diberitakan, setelah memastikan kemenangannya, agenda menyingkirkan komunitas Muslim dari Amerika seketika dihapus dari deretan program kerja dalam website resmi Trump. Trump memantik isu itu hanya untuk menarik perhatian. Komunitas Muslim tidak akan disingkirkan dari Amerika, karena itu hanya akan menimbulkan kegaduhan yang bisa mengganggu kinerja pemerintahan Trump kelak.

000

BELAJAR DARI NEGERI LAIN: FENOMENA SADIQ KHAN DI TANAH INGGRIS

Masih segar dalam ingatan kita, Sadiq Khan secara fenomenal terpilih sebagai walikota pertama London dari kalangan Muslim.

Apa strateginya?

Pertama, produk program yang ditawarkan konkrit untuk kaum marginal. Sadiq menghindari konfrontasi di jajaran elit, ia memilih bersenandung bersama kaum marginal membicarakan masalah kesejahteraan mereka. Sadiq menghindari topik ideologis.

Kedua, Sadiq berani menempuh jalan penuh kontroversi. Saat politisi Muslim lainnya menolak UU perkawinan sesama jenis, ia mengambil jalan lain: ikut meneken UU tersebut. Publik heboh. Sadiq diserang oleh gerakan anti LGBT bahkan diserang oleh komunitas Muslim sendiri. Ulama Inggris bahkan memfatwa Sadiq sudah kafir. Tapi Sadiq tak bergeming.

Ketiga, Sadiq menjawab tuduhan dari para pesaing sebagai politisi Muslim radikal dengan bukti lain. Saat keberadaannya dituduh bisa mengancam keberlangsungan komunitas Kristen di London, ia jawab dengan merangkul komunitas Kristen marginal, yang notabene berbeda keyakinan dengannya.

Keempat, Sadiq melancarkan strategi "playing victim" dengan piawai. Ia bisa membantah semua tuduhan-tuduhan radikal yang dilayangkan kepadanya. Membuat Sadiq tampil sebagai politisi yang terdzolimi, dicap Muslim radikal, padahal ia berniat untuk memajukan kota London sebagai politisi moderat.

Bukan kah "playing victim" adalah salah satu jurus jitu yang digunakan oleh SBY mengalahkan Megawati pada Pilpres 2004 silam?

SBY sering menyelipkan dalam berbagai pidato kampanye, "Selama saya mengabdi sebagai menteri, saya terdzolimi...bla..bla..." Pidato ini banyak menyentuh hati para ibu-ibu.

Berbeda dengan Megawati yang gemar menyerang SBY sebagai "pembantu yang tidak tahu terimakasih kepada majikan". Serangan ini menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pemilih ibu-ibu. Sebagian besar ibu-ibu menginginkan sosok Megawati yang santun, bukan sosok Megawati yang ganas. Sama seperti Hillary di Amerika yang sibuk nyinyirin Trump sampai lupa mengkampanyekan programnya sendiri.

Mungkin inilah salah satu bentuk aplikasi dari jurus "Berselancar di Atas Terjangan Ombak".

Sebagian publik kita sungguh mudah berempati kepada para pemimpin yang berhasil menggambarkan diri sebagai sosok yang terdzolimi.

Pada kasus pilkada ibukota, calon petahana yang terus menerus diserang berpotensi menggunakan strategi "playing victim".

000

PEMILU ADALAH PERTARUNGAN IDE STRATEGI

Pemilu, bisa diinterpretasikan sederhana sebagai perlombaan mengkampanyekan/memasarkan pasangan calon yang dijagokan kepada para calon pemilih agar mau memilih pasangan tersebut di bilik suara.

Lantas apa yang Anda kampanyekan?

Ibarat sedang memasarkan sebuah produk makanan, Anda hanya sibuk menggosipkan kejelekan produk jualan orang lain. Saking sibuknya membicarakan barang jualan orang lain, Anda lupa memasarkan produk Anda sendiri.

Kemudian calon pembeli bertanya, "Oh dagangan di sebelah jelek ya. Kalau begitu boleh saya lihat barang yang Anda jual kelebihannya apa?"

Glekk... Anda terdiam, tidak bisa menjelaskan kelebihan produk Anda. Karena Anda hanya sibuk membedah produk orang lain. Sampai lupa dengan produk sendiri. Atau bahkan tidak punya produk sama sekali?

Akhirnya, calon pembeli berpindah ke lapak penjual sebelah.

Kontroversi "keseleo lidah" Surat Al Maidah : 51 yang berhasil diciptakan oleh petahana telah menciptakan efek kejut tak terduga bagi para konsultan politik para calon pesaingnya. Saya berani mengatakan bahwa strategi yang telah mereka rancang susun rapi dalam pertarungan di Jakarta sana seketika menjadi kusut sekusut-kusutnya.

Apa, atau mungkin pertanyaan lebih tepatnya: siapa yang membuatnya jadi kusut?

Tidak lain dan tidak bukan adalah para pendukung dan simpatisan calon mereka sendiri yang menyambut "percikan" kontroversi dari petahana dengan luapan emosi yang tak terkontrol.

Berapa banyak warga pemilih yang benci dengan petahana? Banyak !

Berapa banyak warga pemilih yang masih senang dengan petahana? Banyak !

Berapa banyak warga yang belum menetapkan pilihan dukungan? Lebih banyak lagi !

Sekarang Anda sibuk mencerca petahana (yang berarti mengkampanyekan gratis dia), sibuk merongrong pemerintah dan mencela aparat hukum, hingga Anda lupa turun berinteraksi ke lorong-lorong pemukiman warga untuk menawarkan produk dari pasangan jagoan Anda.

Di saat yang sama, para timses petahana sudah bergerilya dalam senyap menyapa warga calon pemilih memasarkan calon petahana, sambil menenteng sembako gratis. Mereka tidak peduli dengan hiruk pikuk para haters dan lovers di jagat maya.

Licik kah? Ini lah pertarungan. Licik beda tipis dengan licin.

Jika Anda masih menganggap pemilu adalah pertarungan , entah murni berlatar agenda keyakinan ideologis atau muatan politis, bertarunglah dengan strategi. Jangan bermodal luapan emosi belaka.

Kemana hikmah peperangan Badr, Uhud, hingga Khandaq? Bukankah dari medan itu sejarah mengajarkan kita bahwa perjuangan tauhid akan diberi kemenangan Sang Khalik, setelah syarat-syarat kemenangan terpenuhi. Salah satu syaratnya adalah strategi terukur.

Bukan reaksi emosional tanpa batas. Begitu tak terstruktur pola penyikapan umat Muslim terhadap tantangan eksternal. Dalam kalimat lain, Anis Matta merangkumnya sebagai reaksi yang rapuh, melankolik dan cenderung primitif: kecaman, demonstrasi, doa, dan sedikit penggalangan dana. Sering lalai membaca agenda terselubung di balik sebuah kegaduhan.

Bahwa aksi damai 4/11 yang lalu berhasil mengejutkan banyak pihak memang iya, kehadiran manusia dari berbagai penjuru yang jumlahnya jutaan itu begitu menghentak, tidak pernah ada demonstrasi dengan massa sebesar itu sebelumnya dan tidak pernah pula umat Muslim bersatu sedemikian rupa sebelumnya. Itu hanya bisa digerakkan oleh spirit sanubari. Pesannya tersampaikan dengan lugas : "Jangan bermain-main dengan aqidah umat Islam".

Tapi cukuplah sampai disitu, terlalu banyak komentar bahkan cercaan dan tuduhan tak berdasar setelahnya malah akan merusak impresi yang sudah dibangun. Lihat contohnya, banyak aktivis Muslim yang sebelumnya murka karena Nusron Wahid tidak menghormati ulama tapi setelah itu seolah lupa dan kini berpindah ikut-ikutan nyinyir terhadap Buya Syafi'i Ma'arif yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah, tokoh yang Dien Syamsuddin saja menolak untuk berdebat dengannya sebagai bentuk penghormatan. Bukankah kontradiktif jika Anda kini menyerangnya ?

000

Sudahi larut dalam kegaduhan si penista kitab suci, kembali lah ke laptop pilkada. Urusan hukum si penista sudah ada Tim Hukum GNPF-MUI yang mengurusi. Kembali lah ke lapak pilkada Anda, fokuslah memasarkan produk jualan Anda.

Bagi aktivis kontra Basuki yang berasal dari luar Jakarta, jika Anda ingin membantu rekan se-ghiroh Anda di sana, bantulah mereka dengan ikut memasarkan produk calon selain petahana. Itu lebih baik daripada terus menerus menyoal kontroversi petahana.

Semakin Anda konsisten menyoal kontroversi petahana, semakin Anda menyumbang jalan kekalahan bagi penantang petahana.

000

MUI telah jelas dalam pandangan dan sikap keagamaannya menyatakan bahwa Basuki menista Al Qur'an dan menista ulama penyampai Al Qur'an.

Pada poin lainnya MUI menyatakan perlu mendorong segera pelaksanaan proses hukum.

Pada poin selanjutnya MUI pun menyeru umat agar menahan diri dari bertindak semena-mena, menghormati hukum dan mendorong persatuan kesatuan bangsa.

PROSES HUKUM SEDANG BERLANGSUNG

Jika kita berani dan bangga menggunakan pernyataan sikap MUI sebagai landasan untuk menyerang Basuki, maka kita pun harus bisa adil untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Kita perlu berani pula bersikap menyerukan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagaimana seruan MUI di atas. Jadi kita perlu adil. Jangan hanya mengambil dan mendukung sikap MUI yang kita senangi saja.

Dalam spirit penegakan hukum dan keadilan, saya pribadi, mengharapkan si objek kegaduhan ini bisa jadi tersangka. Status tersangka bisa menjadi jalan tengah dari carut marut kegaduhan. Status tersangka bisa mengamankan si objek kegaduhan dari hukum rimba jalanan. Status tersangka pun menjadi tuntutan dari publik yang merasa terlukai. Apalagi memang ada pasal yang potensial dilanggar: pasal 156 junto 156a KUHP.

Polri perlu didorong untuk membuktikan proses hukum berjalan murni.

Polri bisa menangkap Arswendo karena dianggap menista Nabi pakai fatwa MUI.

Polri bisa menangkap Lia Eden yang dianggap menyimpang karena mengaku sebagai Jibril pakai fatwa MUI.

Polri bisa menangkap Musaddeq yang juga dianggap menyimpang karena mengaku sebagai Nabi pakai fatwa MUI.

Polri pun membatalkan izin konser Lady Gaga meski tiket sudah sold out juga pakai fatwa MUI.

Bareskrim Polri terang-terangan meminta fatwa MUI sebagai ahli terkait dugaan penistaan Al Qur'an oleh Basuki.

MUI pun telah menyatakan Basuki menista Al Qur'an. Patut diduga kuat melanggar pasal 156 junto 156a KUHP.

Selayaknya Polri bersikap adil terhadap Basuki, sebagaimana sikap Polri kepada para terpidana lain di atas.

Saatnya kita dorong Polri untuk membuktikan kerja-kerja profesional dan independen. Ini adalah tantangan bagi Polri untuk menciptakan Public Trust.

Mari hormati proses hukum yang berlangsung. Episode berikutnya akan menjadi pertarungan para da'i / ulama, para ahli bahasa, dan para ahli hukum pidana.

Mari kita doakan kebaikan untuk mereka.

Apa pun hasil proses hukum, bagi para lovers dan haters, mari kita hormati keputusan tersebut.

000

INDONESIA BUKAN HANYA JAKARTA

Indonesia terbentang luas di empat mata penjuru angin. Banyak potensi  yang tersebar di seantero negeri. Mari anak negeri kita temukan dan olah potensi-potensi itu untuk kebermanfataan terdekat kita.

Mungkin benar, social media telah membuat kita bisa melihat jauh kondisi dan situasi di ujung negeri. Namun sayang, karena terlampau larut dalam kegaduhan di ujung negeri, kita sering luput mendengar jeritan kematian anak negeri di lubang-lubang maut terdekat kita. Kita luput mengawasi potensi praktik korupsi di pemerintahan terdekat kita. Kita luput memantau praktik pungli di instansi terdekat.

Kegaduhan di Jakarta bukan satu-satunya persoalan bangsa & umat.

Tengoklah titik terdekat kita. Sudah kah ada ghirah jihad untuk mereka ?

~ End ~

*Catatan Tambahan:

Jika Anda merasa bahwa status tersangka bisa menggugurkan si petahana sebagai calon gubernur, Anda keliru. Status tersangka tidak otomatis menggugurkan calon dari proses pilkada. Status yang bisa menggugurkan adalah status terpidana yang dikuatkan dengan putusan incraht (putusan tetap). Proses menuju ke sana cukup panjang.

Saat ditetapkan sebagai tersangka saja, yang bersangkutan bisa menempuh upaya hukum Pra Peradilan. Jika tetap diputuskan sebagai tersangka, ia baru kemudian jalani persidangan. Dari status tersangka, menunggu berubah jadi terdakwa, jika terdakwa dijatuhi sanksi pidana oleh hakim dalam pengadilan tingkat pertama pada pengadilan negeri, yang bersangkutan masih bisa upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi, jika masih dikuatkan sebagai terpidana yang bersangkutan masih bisa upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung. Lebih lanjut tanyakanlah pada pakarnya, ahli Hukum Pidana.

Dalam proses ini saja, jika yang bersangkutan menang Pilkada, mungkin ia sudah selesai dilantik, bahkan sudah mulai menjalankan program kerjanya.

Jika Gubernur terpilih terbukti pidana, ia akan digantikan oleh Wakil Gubernur melalui proses pergantian yang telah diatur oleh UU. Proses ini butuh waktu. Tanyakanlah pada pakarnya, ahli Hukum Tata Negara.

Lantas, bukan kah tugas misi Wakil Gubernur sama saja dengan Gubernurnya?

Lantas, berapa lama waktu yang Anda akan habiskan untuk menanti proses hukum berakhir, sedangkan waktu yang tersisa menuju hari-H pilkada sedemikan dekat ?
oleh : SurahmanJie
(Moslem Strategic Analyst)